Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
23 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
21 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
24 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
21 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jika Penguasa Petugas Parpol, Kepentingan Pemodal Jadi Prioritas, Rakyat Diabaikan

Jika Penguasa Petugas Parpol, Kepentingan Pemodal Jadi Prioritas, Rakyat Diabaikan
Busyro Muqaddas. (republika.co.id)
Kamis, 27 Juli 2017 09:05 WIB
SLEMAN Esensi agama seharusnya jadi landasan para pemimpin dalam mengambil kebijakan atau membuat aturan.

Demikian diingatkan pendiri Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Islam Indonesia (UII), Busyro Muqoddas. ''Masalahnya, bisakah nilai-nilai itu dijadikan paradigma DPR dan pemerintah membuat aturan, tidak seperti sekarang ini,'' kata Busyro di bedah buku Perlindungan Kebebasan Beragama dari Pusham UII, Rabu (26/7).

Termasuk, lanjut Busyro, seharusnya esensi agama itu dijadikan kurikulum pendidikan di kepolisian, sampai ke tingkat bintara.

Dia merasa, kepolisian pun harus memiliki paradigma polmas, yang didasarkan kesuksesan cara itu di DI Yogyakarta.

Sayangnya, dia melihat, saat ini, mereka yang duduk di DPR maupun pemerintahan, termasuk presiden, begitu terikat dengan partai politik. Jika itu berlanjut, siapa saja yang berlaga di 2019 nanti, tetap tidak bisa mengabaikan parpol.

''Petugas partai saja, jadi paling yang ada nanti kabinet parpol,'' ujar Ketua PP Muhammadiyah dan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Dia mengingatkan, jika parpol tetap berkuasa kepentingan yang akan menjadi prioritas tentu pemodal, bukan rakyat.

Menurut Busyro, mobilitas vertikal itu menghambat putra terbaik muncul tanpa birokrasi parpol yang cuma bisa ditembus dua saja, yaitu hipoteisme atau uang.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/