Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
13 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
13 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Sekjen PBB Kecam Kekerasan Pasukan Israel yang Tewaskan 3 Remaja Palestina

Sekjen PBB Kecam Kekerasan Pasukan Israel yang Tewaskan 3 Remaja Palestina
Warga Palestina melaksanakan Shalat Jumat berlarian saat kanister gas air mata yang ditembakkan polisi Israel meledak, Jumat (21/7). (republika.co.id)
Minggu, 23 Juli 2017 09:33 WIB
JENEWA - Tindakan brutal yang dilakukan pasukan Israel dalam membubarkan aksi demo warga Palestina, di komplek Masjid al-Aqsha, Jumat (21/7/2017), menyebabkan tiga remaja Palestina terbunuh. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengecam kekerasan pasukan Israel tersebut.

Guterres menegaskan, sangat menyesalkan pembunuhan tiga warga Palestina, yang salah satunya ditembak oleh seorang pemukim Israel. Ia menyerukan penyelidikan pada Sabtu (22/7), beberapa jam setelah demonstrasi warga Palestina di sekitar al-Aqsha menjadi semakin memanas.

Dia juga mendesak para pemimpin Israel dan Palestina untuk menahan diri dari aksi -aksi yang dapat semakin meningkatkan ketegangan. Menurutnya, situs suci harus menjadi ruang untuk refleksi diri, bukan untuk kekerasan.

Mengutip Guterres, juru bicara wakil PBB Farhan Haq mengatakan organisasi tersebut memahami masalah keamanan di sana. Namun di sisi lain, yang paling penting adalah status quo di situs suci itu tetap dipertahankan.

Pasukan keamanan Israel dengan keras melawan demonstran yang berunjuk rasa, pada Jumat (21/6). Israel menembaki amunisi, gas air mata, dan peluru karet ke arah kerumunan orang-orang Palestina yang melakukan demonstrasi.

Para demonstran menentang kebijakan Israel, yang membatasi laki-laki Muslim di bawah usia 50 tahun untuk memasuki kompleks masjid. Mereka juga menentang pemasangan detektor logam di pintu masuk kompleks.

Pada Jumat (21/7), seorang pemukim Israel membunuh Muhammad Mahmoud Sharaf, remaja berusia 18 tahun, di Ras al-Amud di Yerusalem Timur yang diduduki. Seorang remaja Palestina berusia 20 tahun, Muhamad Hasan Abu Ghanam, kemudian juga terbunuh oleh tembakan langsung selama demonstrasi di Yerusalem.

Pasukan Israel membunuh remaja Palestina ketiga, Muhamad Mahmoud Khalaf yang berusia 17 tahun, dalam sebuah bentrokan di Tepi Barat. Menurut Bulan Sabit Merah, ada 450 orang yang terluka oleh pasukan Israel selama demonstrasi di Yerusalem dan Tepi Barat.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan penghentian semua kontak dengan Israel sampai Israel membatalkan tindakannya di Masjid al-Aqsha dan mempertahankan status quo.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/