Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
24 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
12 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
12 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peringatan Hari Anak Nasional, 800 Anak Marjinal Ikut Jambore di Ragunan

Peringatan Hari Anak Nasional, 800 Anak Marjinal Ikut Jambore di Ragunan
Istimewa.
Sabtu, 22 Juli 2017 17:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menyambut Hari Anak Nasional, organisasi Sahabat Anak menggelar jambore khusus untuk anak-anak marjinal, mereka terdiri dari anak jalanan, pemulung, kuli, pemgamen, atau pengemis.

Sekitar 800 anak marjinal dilibatkan dalam kegiatan yang digelar selama dua hari ini, yaitu Sabtu-Minggu, 22-23 Juli 2017.

"Tahun ini temanya adalah peningkatan kesadaran tentang perlindungan anak, terutama soal anggapan bahwa keluarga harus jadi pelindung utama bagi anak," ujar Koordinator Jambore Sahabat Anak Saskia Risita Indrasari saat dijumpai di Bumi Perkemahan Ragunan, Sabtu, 22 Juli 2017.

Saskia mengatakan sejak awal tahun, organisasinya sudah menggelar kampanye yang menyasar keluarga. Pasalnya, kata Saskia, keluarga adalah motor dalam melindungi anak-anak mereka. Menurut Saskia, setiap orangtua harus mampu merangkul anaknya.

Pada jambore kali ini, kata Saskia, kelompoknya juga ingin membangun kesadaran tersebut lewat anak. Selama dua hari semalam, sekitar 800 anak tersebut akan mendapatkan bimbingan dari kakak pendamping. Para relawan akan memberikan penjelasan dan pemahaman bahwa mereka berhak untuk dilindungi dan mereka berhak bersuara untuk memperjuangkan haknya. 

"Ketika mendapatkan kekerasan dari orang lain, diharapkan anak-anak itu akan sadar bahwa mereka tidak layak untuk mendapatkan kekerasan terhadap fisik, terlebih mereka anak marjinal," ujar Saskia. 

Selain itu, Saskia berharap anak-anak yang terlibat dalam jambore itu semakin sadar akan isu perlindungan anak yang jadi haknya. Selain itu, masyarakat yang terlibat juga diharapkan sadar akan perannya untuk melindungi hak anak. Kesadaran tersebut juga diharapkan melekat pada 400 relawan yang terlibat dalam jambore ini. 

Sebagian peserta jambore ini merupakan anak binaan dari organisasi Sahabat Anak yang tersebar di tujun wilayah tetap. Sementara, untuk tahun ini sekitar 27 wilayah lain yang jadi mitra juga ikut terlibat.

Anak-anak yang terlibat biasanya berada, pada tentang usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). "Mereka semua tergabung dalam 20 tenda yang digabung dari berbagai wilayah," ujar Saskia.

Adapun kegiatan hari ini hingga besok seiring Hari Anak Nasional meliputi aktivitas hias tenda, hiburan, permainan edukatif, dan olahraga. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/