Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
2 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
2 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
30 menit yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 menit yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anggota Geng Motor yang Bunuh Anggota TNI di Guntung tak Menyesal, Polda Riau Ambil Alih Penahanan

Anggota Geng Motor yang Bunuh Anggota TNI di Guntung tak Menyesal, Polda Riau Ambil Alih Penahanan
Prosesi pemakaman Serda Musaini, Sabtu (8/7/2017).
Minggu, 09 Juli 2017 07:13 WIB
PEKANBARU - Kepolisian Daerah Riau mengambil alih penahanan pelaku penikaman tentara hingga tewas, Sersan Dua Musaini (55), bintara Pembina Desa Kelurahan Tangaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

''Karena almarhum ini baik, takutnya ada apa-apa, maka kami amankan pelaku di Polda Riau, tapi penanganan kasusnya di Inhil,'' kata Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain, di Pekanbaru, Sabtu.

Dia telah bertemu dengan tersangka, Tam (22), dan melihat seperti tidak ada rasa penyesalan. Ketika ditanya mengapa menikam tentara itu, tersangka mengatakan hanya masalah ketersinggungan saja.

Menurut dia, Musaini dikenal sebagai bintara pembina desa yang baik dan diterima masyarakat. Bahkan saat ditemui tersangka sebelum ditusuk, Musaini menerima Tam secara baik.

Awalnya Tam ditegur karena kebut-kebutan di jalan saat ada iring-iringan warga meninggal menuju ke pemakaman. Tapi sekembalinya dari pemakaman, Tam mengambil senjata tajam lalu Musaini itu ditusuk, dua di perut dan masing-masing satu di dada dan pinggang.

''Mungkin karena kehabisan darah, korban meninggal. Saya selaku keluarga besar Polda Riau prihatin dan belasungkasawa atas peristiwa tertusuknya bintara pembina desa di Inhil,'' ungkap kapolda.

Dia juga mengapresiasi tindakan rekan lain Musaini, Kopral Kepala Candra yang menghindarkan Tam dari penghakiman massa. Jika tidak bisa saja tersangka ini dihakimi massa yang juga geram saat itu.

Tam, kata Zulkarnain, akan diancam pasal berlapis. Di antaranya penganiayaan yang menyebabkan kematian, pembunuhan, dan pembunuhan berencana. Karena tersangka juga sempat berpikir mengambil keris, jadi itu perencanaan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/