Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
5
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
20 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
6
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
20 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bersilaturahmi ke Rumah Penabraknya, Irjen Pol Umar Septono: Orangtua Saya Bilang Jangan Simpan Dendam

Bersilaturahmi ke Rumah Penabraknya, Irjen Pol Umar Septono: Orangtua Saya Bilang Jangan Simpan Dendam
Irjen Umar Septono menyalami Suyatim. (detak.com)
Jum'at, 07 Juli 2017 15:00 WIB
JAKARTA - Rasanya sulit dipercaya ketika mendengar kabar Kakor Sabhara Baharkam Polri, Irjen Pol Umar Septono mendatangi rumah orang yang menabraknya untuk bersilaturahmi. Namun peristiwa ini benar-benar terjadi.

Dikutip dari merdeka.com, Rabu 21 Juni lalu, mobil dinas yang ditumpangi Umar Septono ditabrak pengendara lain hingga penyok saat tengah memantau arus mudik di Tol Cipali KM 120.

Bukannya marah, sang jenderal justru bertamu ke kediaman sang penabrak yang bernama Suyatim di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang. Hal ini sontak ramai menjadi perbincangan di dunia maya.

Jenderal polisi bintang dua itu mengaku sikap itu dilakukannya sebagai implementasi ajaran agama Islam yang dianutnya. Menurutnya, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT, bukan karena kehendak manusia.

''Misalnya kecelakaan itu, kan peristiwa Allah SWT yang menghendaki. Enggak ada yang mau itu terjadi,'' kata Irjen Umar saat berbincang dengan merdeka.com melalui sambungan telepon, Jumat (7/7).

Dia mengatakan di balik semua peristiwa ada maknanya. Karenanya, tiap orang harus pintar mengambil makna dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.

''Kalau kita pakai hawa nafsu, misal saya marah ya enggak benar. Kan saya polisi. Saya pelayan masyarakat. Saya letakkan dunia di tangan Allah dan Allah segalanya bagi saya,'' katanya.

Suyatim dan Istri Ketakutan

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat ini menjelaskan tujuan dirinya meminta sang ajudan memotret pelat dan mobil Suyatim usai menabrak adalah untuk diketahui identitas pemilik dan alamatnya. Sebab, dirinya berniat mendatangi rumah Suyatim untuk bersilaturahmi.

''Karena belum tuntas saat kejadian situasi crowded dan saya harus meneruskan memantau mudik dan dia juga harus melanjutkan perjalanan mudik,'' katanya.

Saat mendengar dirinya hendak datang, istri Suyatim yang masih berada di kampung halaman di Surabaya sempat takut. Kemudian saat dirinya tiba, Suyatim pun terlihat ketakutan. Namun suasana kemudian menjadi cair setelah dirinya mengajak Suyatim ngobrol santai.

''Nah saat itu dia minta maaf, saya prinsipnya sebelum dia minta saya maafkan. Dari kecil saya prinsip seperti itu orangtua saya bilang jangan menyimpan dendam, karena ajaran Allah SWT enggak seperti itu,'' katanya.

Saat Pantau Arus Mudik

Peristiwa itu bermula saat mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu, Rabu (21/6), lalu Irjen Pol Umar Septono keliling memantau arus mudik di Jawa Tengah bersama Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Unggung Cahyono.

Saat itu, mobil jenderal polisi bintang dua ini dikawal oleh Satuan PJR. Posisi saat itu PJR menjadi voorijder, di belakangnya mobil dinas Irjen Pol Unggung Cahyono, paling belakang mobil dinas Irjen Pol Umar Septono.

Sekitar pukul 13.20 WIB, rombongan memasuki jalur Tol Cipali KM 120. Iring-iringan mobil berhenti akibat kemacetan. Tiba-tiba mobil Irjen Pol Umar Septono ditabrak dari belakang. Irjen Pol Umar Septono lantas meminta sopirnya meminggirkan mobil ke bahu jalan.

''Saya memerintahkan ajudan saya dan driver untuk turun menemui dan melihat kondisi mobil dinas saya. Saya berpesan jangan marah,'' kata Umar Septono dikutip merdeka.com dari ntmcpolri.info, Kamis (6/7).

Pengemudi yang menabrak itu diketahui bernama Suyatim. Dia lantas meminta maaf atas kejadian tersebut kepada ajudan Irjen Pol Umar Septono. Sang ajudan yang bersikap pasif itu lantas memotret kondisi bagian depan mobil pelaku dan bagian belakang mobil dinas Irjen Umar untuk dokumentasi.

Setelah itu, perjalanan Irjen Pol Umar pun dilanjutkan. Begitu juga dengan Suyatim. Selama perjalanan Irjen Umar berbincang-bincang dengan ajudannya di dalam mobil dan menanyakan mengenai insiden kecelakaan itu.

Setelah mendengarkan penuturan ajudan, Irjen Umar Septono memerintahkan anggota lainnya untuk mencari alamat rumah Suyatim. Setelah dilacak melalui nomor pelat kendaraan, alamat lengkap penabrak berhasil ditemukan yakni di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang.

Irjen Umar rupanya tak begitu saja melupakan peristiwa mobil dinasnya ditabrak saat memantau arus mudik di jalur tol Cipali KM 120 Jawa Tengah itu. Selasa (4/7) pukul 08.00 WIB lalu, Irjen Umar melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Polisi Satwa di Kelapa Dua Depok.

Usai melaksanakan salat Zuhur, Irjen Umar langsung meluncur menuju kediaman Suyatim. Setelah hampir dua jam perjalanan, Irjen Umar bersama sang ajudan sampai di rumah Suyatim di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang.

Suyatim pun terkejut mengetahun jenderal polisi bintang dua datang ke kediamannya. Suyatim makin kaget karena yang datang adalah orang yang kendaraannya ditabraknya beberapa waktu lalu.

''Kedatangan kami diterima dengan baik,'' kata Irjen Umar.

Saat bertemu, Irjen Umar Septono langsung menyalami Suyatim. Tidak ada gesture emosional atau marah-marah dari Irjen Umar.

Pertemuan keduanya lantas berlangsung cair. Keduanya berbincang secara hangat dan penuh canda tawa. Klimaksnya ketika Suyatim meminta maaf langsung kepada Irjen Umar Septono.

"Sebelum bapak meminta maaf, sudah saya maafkan," ujar Irjen Umar kepada Suyatim.

Suyatim kaget dengan keramahan Irjen Umar Septono. Tidak ada amarah atau permintaan ganti rugi mobil dinasnya penyok.

''Ternyata 180 derajat berbeda,'' ujar Suyatim.

Irjen Umar Septono merasa walau memiliki pangkat inspektur jenderal, dirinya tidak boleh menyakiti rakyat.

''Saya polisi pelayan masyarakat, lagi pula tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini,'' katanya.

Perbincangan pun mengalir. Tidak hanya memberi pandangan sosial, Umar Septono sedikit 'ceramah' tentang hubungan sesama manusia sesuai yang disyariatkan Islam. Hari itu memang terasa istimewa bagi Suyatim. Selain insiden kecelakaan itu sudah tuntas, Suyatim dan keluarganya merasa bangga karena bisa bertemu langsung dengan jenderal bintang dua mantan Kapolda NTB.

''Pertama kali dalam hidup saya, jenderal bintang dua, mantan Kapolda NTB ke rumah saya. Semoga beliau sehat dan sukses selalu,'' doa Suyatim.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/