Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahmad Soetjipto: Jangan Berharap Banyak di SEA Games Malaysia 2017

Ahmad Soetjipto: Jangan Berharap Banyak di SEA Games Malaysia 2017
Azhari/GoNews.co
Senin, 03 Juli 2017 21:11 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak banyak berharap pada hasil di SEA Games 2017.

Pasalnya, banyak kendala yang dihadapi dan salah satunya adalah dukungan minim dari pemerintah.

Ketua Satlak Prima Ahmad Soetjipto mengatakan alokasi anggaran Satlak Prima tahun 2017 hanya Rp500 miliar. Jumlah itu, katanya, tidak cukup mengingat jumlah atlet yang dipelatnaskan mencapai 1.000 atlet.

"Salah satu kendala adalah dukungan, dan dukungan itu diakibatkan multifaktor, yang menyebabkan stagnasi dukungan ini. Sekarang sedang mati-matian diusahakan diurai. Termasuk masalah peralatan, itu benang kusut," ujar Sutjipto usai rapat dengan KOI dan Cdm SEA Games 2017, Aziz Syamsuddin di Jakarta, Senin (3/7/2017).

Menurut Sutjipto, uang makan untuk satu atlet Rp 500 ribu perhari. Jika 1000 atlet maka 1 hari sebesar Rp 500 juta, jadi satu tahun total Rp185 miliar.

"Itu hanya makan. Biaya gaji, 1000 atlet, misalnya Rp 7,5 juta maka hampir Rp90 miliar lebih. Tryout peralatan, Rp 440 miliar, enggak cukup. Makanya, kami usulkan lagi tambahan Rp90 miliar. Tapi itu belum diketok karena harus keputusan bersama dengan DPR," ujarnya.

Kendala lainnya ada potensi Indonesia kehilangan pundi-pundi emas karena tuan rumah tidak mempertandingkan cabang-cabang andalan Indonesia, seperti rowing, kano, kayak, dan angkat besi putri.

Kontingen Indonesia akan diperkuat sekitar 554 alet di ajang tersebut. Dari jumlah itu diharapkan dapat mendulang setidaknya 50-59 medali yang diprediksikan bisa direbut Indonesia dari cabang-cabang olahraga yang diikuti.

"Berat, karena sebelumnya kita (Indonesia) cuma dapat 49 medali, jadi tambahannya cuma 10 medali, itu pun kalau beruntung. Saya terus terang saja karena di olahraga tidak ada lompatan-lompatan raksasa, harus benar-benar terukur dan struktur yang teratur. Jadi, kita gunakan SEA Games ini sebagai dasar pijakan menuju Asian Games," tambahnya.

Di ajang pesta olahraga multicabang negara-negara Asia Tenggara itu, tuan rumah Malaysia dan Thailand diprediksi bakal mendominasi medali. Tapi Soetjipto percaya Indonesia punya kans memperbaiki peringkat dari sebelumnya di posisi lima.

"Peringkat itu adalah hasil dari distribusi. Kalau Malaysia bisa ambil banyak-banyak 150-an medali, Thailand mengambil begitu banyak juga, hingga 503 total medali itu akan diambil oleh dua negara saja.

Nah, sepertiganya dikeroyok sama yang lain, maka kita bisa naik (peringkat). Jadi distribusi normal medali itu juga tergantung oleh performa tuan rumah dan Thailand. Karena Thailand adalah yang paling kuat selama ini," ungkapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/