Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
9 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
7 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
8 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
7 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Muslimah 17 Tahun di Amerika Dibunuh Usai Shalat Malam di Masjid

Muslimah 17 Tahun di Amerika Dibunuh Usai Shalat Malam di Masjid
Nabra Hassanen. (dream)
Selasa, 20 Juni 2017 21:42 WIB
VIRGINIA - Nabra Hassanen, gadis muslim berusia 17 tahun dibunuh saat berjalan kaki pulang ke rumah usai menjalankan shalat malam di sebuah masjid di Virginia, Amerika Serikat, Minggu pagi waktu setempat.

Nabra Hassanen dari Reston, Virginia, menjalankan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan di Masjid All Dulles Area Muslim Society (ADAMS).

Nabra tengah berjalan kaki menuju rumahnya bersama beberapa temannya saat berpapasan dengan pengendara mobil. Tiba-tiba, si pengendara itu keluar dari mobilnya dan menyerang gadis itu.

Para remaja itu berlarian menyelamatkan diri, namun tidak menemukan Nabra setelahnya. Nabra dilaporkan hilang kepada kepolisian, memicu pencarian berjam-jam oleh pihak berwenang.

Sesosok mayat ditemukan di kolam di kawasan Sterling sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Autopsi belum dijalankan oleh petugas medis, namun polisi yakin jasad tersebut adalah sosok remaja yang dilaporkan hilang.

Polisi kemudian menangkap Darwin Martinez, 22 tahun. Darwin dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Nabra.

Polisi menduga kebencian dan Islamophobia menjadi motivasi pelaku melakukan serangan.

Penyidik menyampaikan kepada ibu Nabra, remaja itu meninggal akibat pukulan menggunakan tongkat besi, seperti dilaporkan Washington Post.

''Saya tidak dapat memikirkan kejadian lebih buruk daripada hilangnya anak 17 tahun di Hari Ayah, sebagai ayah dari anak berusia 17 tahun,'' ujar pejabat polisi setempat, Michael Chapman.

Pengacara Hak Asasi Manusia, Arsalan Iftikar, mengatakan kepada Washington Post serangan tersebut telah menimbulkan ketakutan bagi komunitas Muslim di Virginia utara.

''Orang-orang ketakutan, terutama mereka yang memiliki anak gadis Muslim,'' kata dia.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/