Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
16 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
15 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
15 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ikut Lomba Buat Surat, Santri TPQ Ini Tulis Sang Ayah Kecanduan Togel, Eh Juara I

Ikut Lomba Buat Surat, Santri TPQ Ini Tulis Sang Ayah Kecanduan Togel, Eh Juara I
Bocah tulis surat untuk Bupati Purbalingga karena orangtua ketagihan togel.( Merdeka.com)
Jum'at, 16 Juni 2017 00:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Surat santri TPQ untuk bupati Purbalingga yang berisi curhatan karena orang tuanya kecanduan judi totoan gelap (togel), mencuri perhatian banyak kalangan usai diunggah ke media sosial.

Surat itu diketahui mendapat juara 1 lomba menulis surat untuk Bupati Purbalingga yang diikuti ratusan siswa Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) di seluruh Kabupaten Purbalingga dalam agenda Gema Ramadan.

"Surat itu murni ditulis oleh anak TPQ. Kami tidak membatasi kriteria tulisan, anak menulis dengan bahasanya sendiri," kata Ketua Panitia Gema Ramadan, Ali Imron, Kamis (15/6/2017)

Menurut Imron, lomba penulisan surat pada Bupati ditujukan untuk menggali kemampuan menulis anak. Lewat surat, anak dibebaskan mengekspresikan pengalaman juga harapannya terhadap Bupati.

Ali Imron menilai, peredaran togel yang disinggung santri TPQ dalam suratnya memang terjadi massif di Purbalingga. Togel bahkan menyasar pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMA bahkan pendidik. "Togel memang sudah meresahkan", kata Imron.

Pemkab Purbalingga bahkan pernah menyerukan tema khotbah Jumat di seluruh masjid mengangkat tema togel. Tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada semua masyarakat Purbalingga terkait larangan Togel dan perjudian baik secara hukum negara maupun hukum agama.

Curahan hati bocah belia tentang keluarganya itu ditulis dengan bahasa lugas dan lugu. Berikut isi suratnya:

"Saya memohon kepada Bapak Bupati Purbalingga. Saya tidak ingin orang tua saya membeli no TOGEL, karena no TOGEL haram. Saya ingin no Togel harap cepat diberantas/dihapus.

Kenapa saya memberi informasi seperti ini? karena ayah saya selalu membeli no TOGEL. Sampai-sampai uang makan untuk makan keluarga tidak cukup untuk kebutuhan, karena ayah saya selalu membeli no TOGEL.

Bapak Bupati dan ibu wakil bupati yang saya hormati, saya ingin no TOGEL dihapus.

Dengan ini, saya meminta permintaan 2 saja, yaitu:

1. Bagaimana memberantas no "TOGEL"

2. Bagaimana caranya agar ayah saya tidak membeli no TOGEL"

Bapak Bupati dan ibu wakil bupati yang terhormat, saya adalah anak dari ayah saya. Saya sering melihat ayah saya membeli no TOGEL. Jadi saya memberi informasi tentang ayah saya. Saya sering melarangnya, tetapi ayah saya tetap membelinya. ***

Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/