Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
9 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
5
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
4 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mantan Teroris Ini Mengaku Pernah Diracun Dua Kali di Penjara Karena Dianggap Murtad

Mantan Teroris Ini Mengaku Pernah Diracun Dua Kali di Penjara Karena Dianggap Murtad
Istimewa.
Sabtu, 03 Juni 2017 23:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Meninggalkan dunia terorisme bukanlah hal mudah bagi Sofyan Tsauri.

Bekas terpidana 10 tahun terorisme itu mengaku pernah mendapat dua ancaman yang membahayakan nyawanya karena memilih bertobat.

"Masih tetap. Saya dua kali diracun di dalam sel penjara. Di LP Cipinang itu diracun dari makanan oleh mereka. Tapi alhamdulilah (selamat)," kata Sofyan saat ditemui usai diskusi bertajuk 'Membedah Revisi Undang-Undang Terorisme' di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6/2017).

Menurut Sofyan, bekas rekan-rekannya dulu di dunia terorisme menginginkan nyawa dia karena dia dianggap murtad dari perjuangan.

"Iya lah. Dianggapnya saya murtad dari perjuangan, lemah dari perjuangan," kata dia.

Selain ancaman dari bekas kolega, Sofyan mengaku menjalani hidup sebagai bekas teroris bukanlah hal yang mudah.

Pasalnya, stigma orang berbahaya itu melekat di masyarakat.

"Memang enggak mudah melawan stigma. Tapi akan saya lawan stigma itu dengan reputasi kita. Kita bisa kembali kepada masyarakat, kita tidak lagi berbahaya," kata dia.

Sofyan mengaku dulunya adalah bagian dari Jaringan Terorisme Al Qaeda. Dia menjalani pidana penjara enam tahun.

Sofyan dulunya adalah anggota Brimob Polri dan pernah bertugas di Aceh. ***

Sumber:tribun jabar.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/