Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
22 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
2
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
22 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
3
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
22 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
4
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
Umum
19 jam yang lalu
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
5
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
Olahraga
21 jam yang lalu
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
6
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
Umum
19 jam yang lalu
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Nyamar Jadi Pekerja Sawit, Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Jambi Pernah Latihan di Kampar 4 Hari

Nyamar Jadi Pekerja Sawit, Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Jambi Pernah Latihan di Kampar 4 Hari
Densus 88 Anti-Teror (Sumber Foto: Internet)
Rabu, 31 Mei 2017 14:42 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Densus 88 Anti-teror menangkap dua orang terduga teroris anggota kelompok Jamaah Ansharut Khilafah (JAK) di Jambi, Senin (29/5/2017) malam. Usut punya usut, keduanya yang diketahui berinisial M (29 tahun) dan W (29 tahun) pernah latihan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Hal itu dibenarkan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Zulkarnain. Jenderal bintang dua itu mengungkapkan, keduanya sempat latihan di Kampar dan bersembunyi di sana selama lebih kurang empat hari. Untuk menutupi identitasnya, terduga teroris ini menyamar sebagai tukang dodos di kebun sawit.

"Jadi mereka ini satu jaringan, termasuk dengan kasus bom panci waktu lalu. Awalnya mereka di Padang (Sumatera Barat, red). Karena ketahuan (keberadaannya) dan dikejar, lalu pindah ke Kabupaten Kampar. Di sana nyamar jadi tukang dodos (kebun sawit)," beber Irjen Zulkarnain.

Kata Kapolda Riau, jaringan mereka sebagian sudah ditangkap dibeberapa daerah, seperti Sumbar, Sumut dan Kepri. Lalu kemarin (M dan W) diamankan di daerah Jambi. Aksi teror yang mereka lancarkan bersandi 'amaliyah'. Menurut kepolisian, latihan itu dilakukan bersama-sama beberapa orang lainnya.

Zulkarnain memastikan, pihaknya terus memperketat pengawasan terkait pergerakan terduga teroris ini di Provinsi Riau, terutama soal proses perekrutan anggota baru melalui pemahaman dan ajaran keagamaan yang diduga menyimpang/sesat. Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati.

"Kita himbau masyarakat hati-hati terhadap ajakan kegiatan keagamaan yang bersifat memaksakan kehendak dan pemahaman, misalnya membentuk negara dengan berdasarkan agama," terang dia diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup), Rabu (31/5/2017) siang.

Selain itu, jajarannya juga sudah melakukan langkah pendekatan dan sosialisasi dengan masyarakat, sebagai antisipasi dan pencegahan masuknya paham yang diduga menyimpang ini. "Sampai sekarang masih kita lakukan, operasi Bina Waspada namanya," ulas Irjen Zulkarnain.

"Jadi kita menyampaikan agar masyarakat bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan serta Bhineka Tunggal Ika. Operasi Bina Waspada itu sudah kita lakukan jauh sebelumnya, dan berjalan sampai sekarang. Ini sebagai antisipasi masuknya pemahaman tersebut," singkatnya.

Sementara dalam mencegah aksi pelaku teror, yang diduga dialamatkan kepada kepolisian, Polda Riau juga sudah memperketat pengawasan di setiap markas komando (Mako). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/