Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
22 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
18 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Masuk Bulan Ramadan, Jengkol Jadi Barang Mewah di Jambi, Harganya Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

Masuk Bulan Ramadan, Jengkol Jadi Barang Mewah di Jambi, Harganya Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram
Ilustrasi. (net)
Minggu, 28 Mei 2017 04:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAMBI - Jengkol bak marang mewah masuk bulan suci ramadan tahun ini. Harga yang dijual di tingkat pedagang di pasar tradisional Simpang Pulai, Kota Jambi tembus Rp 120.000 per kilogram. Hal ini disebabkan karena pasokan yang terlalu sedikit.

"Harga satu kilo jengkol Rp120.000, sudah satu sepekan kami tidak mendapat pasokan jengkol sehingga harganya tinggi," kata Dani, salah satu pedagang jengkol di Pasar Simpang Pulai, Kota Jambi, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/5).

Kenaikan harga jengkol yang terjadi itu menurut sejumlah pedagang karena komoditas tersebut saat bulan Ramadan belum memasuki masa panen. Sehingga pedagang sulit mendapat pasokan dari luar daerah.

"Saat ini pasokan jengkol yang ada di Kota Jambi masih dipasok dari Lampung dan Palembang," jelas Dani.

Meskipun bukan sebagai bahan makanan utama, namun buah yang memiliki rasa dan bau yang khas itu masih menjadi makanan favorit warga sebagai lauk atau campuran masakan yang dihidangkan untuk berbuka puasa.

Mahalnya harga jengkol itu menyebabkan masyarakat terpaksa membeli dalam bentuk biji yang dihargai per biji Rp 2.000.

"Karena mahal, masyarakat belinya tidak kiloan, tapi lebih sering membeli dalam bentuk biji," katanya.

Sementara itu pantauan di pasar tradisional Angsoduo, harga jengkol juga hampir berimbang dengan daging yakni mencapai Rp 120.000. Meroketnya harga jengkol karena penjualan berkurang setiap harinya, biasanya pedagang dapat menjual hingga puluhan kilogram, namun saat ini perhari hanya menjual 5 sampai 10 kilogram saja. ***

Sumber:Antara
Kategori:Jambi, Ekonomi, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/