Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
15 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
7 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
3 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
6
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
2 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Berikan Al Quran dan Petisi kepada Walikota Pekanbaru Firdaus MT, 3 Mahasiswa Riau Dipukuli

Berikan Al Quran dan Petisi kepada Walikota Pekanbaru Firdaus MT, 3 Mahasiswa Riau Dipukuli
Mahasiswa Universitas Riau saat memberikan Al Quran kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus MT
Senin, 22 Mei 2017 17:49 WIB
PEKANBARU - Peristiwa tak sedap terjadi saat sidang paripurna istimewa DPRD Pekanbaru tentang Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru terpilih, Senin (22/5/2017). Pada sesi penyampaian pidato politik Walikota Pekanbaru Firdaus, tiba-tiba tiga mahasiswa Riau mendatangi podium dengan maksud memberikan Al Quran dan petisi, namun kedua langsung diteriaki, lalu diamankan petugas dan dipukuli.

Ketiga mahasiswa itu adalah Anggrian, M Zuhri dan Gagas Prakasa. Mereka menaikki podium dengan maksud menyerahkan petisi tentang persoalan warga Pekanbaru. Selain petisi, mereka juga membawa kitab suci Al Quran dengan maksud akan diberikan kepada Firdaus MT.

Sayangnya, saat mereka sampai di podium, para tamu menyoraki mereka dan dengan sigap aparat keamanan langsung mengamankan mereka, namun mereka melalukan perlawanan karena mereka hanya ingin menyampaikan amanat rakyat berupa masalah warga serta ingin memberikan Al Quran agar pemimpin mereka tetap mengacu ke Al Quran.

Saat beraksi, ketiga menggunakan seragam almamater berwarna biru yang diduga merupakan seragam resmi mahasiswa Universitas Riau. Setelah diamankan petugas, ketiganya langsung dibawa ke Polsek Pekanbaru Kota.

Setelah membuat surat pernyataan, tiga orang mahasiswa Universitas Riau akhirnya keluar dari Mapolsek Pekanbaru Kota, Senin (22/5/2017) sore. ''Kawan-kawan sudah dilepaskan,'' ujar Presiden BEM UR, Abdul Khoir.

Menurutnya, peristiwa kericuhan tersebut diwarnai dugaan pemukulan oleh oknum petugas keamanan. Awalnya mahasiswa melakukan aksi pemberian piagam tujuh tuntutan rakyat kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus MT. Pemberian piagam tersebut pada saat pidato politik pertama Walikota.

Saat memberikan piagam satu orang mahasiwa bernama Akbar Angriawan mengalami pemukulan dibagian kepala namun aksi pemukulan tersebut tidak diketahui siapa pelakunya. Dari ribut-ribut itu ketiga mahasiswa kemudian dibawa ke Mapolsek Pekanbaru Kota.

"Saat diamankan itulah kawan kami Akbar Agriawan mendapat pukulan dibagian kepala," kata Abdul Khoir.

Mahasiswa memberikan piagam tuntutan rakyat saat pidato politik Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.

Ditambahkan Abdul Khoir petisi yang disampaikan merupakan tuntutan bersama masyarakat Pekanbaru.

"Itu (petisi) merupakan hasil servei mengenai masalah di Kota Pekanbaru," terang Abdul Khoir.

Beberapa isi petisi tersebut, tegakkan Kota Pekanbaru sebagai kota madani yang telah lama dicita-citakan.

Tutup seluruh kegiatan prostitusi yang merendahkan Kota Pekanbaru, kembalikan marwah Kota Pekanbaru sebagai kota yang bersih.

Kemudian tuntaskan pembangunan insfrastruktur Kota Pekanbaru, tuntaskan segala kejahatan seksual peda perempuan dan anak serta perhatikan pendidikan anak-anak jalanan di Kota Pekanbaru.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata membantah adanya aksi pemukulan.

"Tidak ada pemukulan. Adik-adik mahasiswa sudah dilayani dengan baik. Kita fasilitasi apa yang jadi harapannya," terang Edy.

Menurut Edy, mahasiswa diperlakukan dengan baik.

"Kita sudah fasilitasi. Kondisinya sudah aman. Adik-adik mahasiswa juga kita berikan pemahaman dan kita layani dengan baik," kata Edy. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/