Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
6 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
6 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
4 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
5 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Nekat Jalan Kaki dari Riau ke Jakarta, Nenek Endang Orasi di KPK Mengaku Sudah 18 Tahun Ditipu Oknum Anggota DPRD Rohil

Nekat Jalan Kaki dari Riau ke Jakarta, Nenek Endang Orasi di KPK Mengaku Sudah 18 Tahun Ditipu Oknum Anggota DPRD Rohil
Nenek Endang saat orasi di depan KPK. (Kumparan.com)
Jum'at, 19 Mei 2017 22:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Di bawah teriknya matahari, seorang nenek yang berasal Riau berorasi di depan Gedung KPK menuntut keadilan.

Perempuan tua itu bernama Endang. Dia memulai berorasi pada Kamis (18/5/2017) sekitar 11.45 WIB. Aksinya dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dia menuntut agar KPK dapat mengusut tuntas kasus makelar tanah negara oleh seorang Anggota DPRD Rokan Hilir (Rohil).

"Saya datang dari jauh, Riau ke Jakarta. Saya jalan kaki, sambung nyambung naik truk dan saya kakinya sakit. Saya datang untuk menuntut keadilan apakah memang ada di negara Indonesia ini keadilan. Tolong saya dari jauh, seorang nenek menuntut keadilan," ujarnya di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017), seperti diberitakan portal Kumparan.com.

Dia menuturkan selama 18 tahun menunggu janji anggota DPRD yang menjanjikan lahan sawit kepada warga di Kelurahan Balaijayakota, Kecamatan Balaijaya, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Namun, lahan tersebut malah diperjual dan dibangun tempat hiburan malam.

"Tapi disana malah dibangun tempat untuk para pria minum minuman keras. Dan perempuan kami disuruh untuk melayani mereka. Dan anak dari hasil hubungan tidak terpuji itu kami yang rawat," tuturnya.

Tidak hanya itu, Nenek Endang juga mengaku pernah akan diculik oleh oknum yang diduga merupakan suruhan dari politisi itu. Agar tidak tertangkap, dia terpaksa harus bersembunyi di rumput-rumput tinggi dan di dalam selokan.

"Jam 2 malam saya sembunyi di rumput-rumput dan di selokan. Saya minta tolong dan akhirnya saya diselamatkan oleh tetangga," ujarnya.

"Dalam 18 tahun saya berusaha untuk berkoordinasi dan nggak pernah ketemu selama 18 tahun. Inilah perjuangan seorang nenek. Kalau memang KPK memberantas korupsi, buktikan perjuangan saya. 2,5 bulan saya sampai di KPK," katanya sambil menutup orasinya.

Tidak lama kemudian seorang petugas KPK menghampiri Nenek Endang dan membawanya masuk ke dalam untuk dibantu pengaduannya. ***

Sumber:kumparan.com
Kategori:Umum, Peristiwa, Riau, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/