Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
19 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
17 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Bos Lion Air Jadi Dubes RI untuk Malaysia, Bukan Permintaan Jokowi

Bos Lion Air Jadi Dubes RI untuk Malaysia, Bukan Permintaan Jokowi
Dubes RI untuk Malaysia Rusdi Kirana memberikan keterangan pers seusai dilantik di Istana Negara, Kamis (18/5). (republika.co.id)
Kamis, 18 Mei 2017 15:38 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik enam duta besar (Dubes) baru hari ini. Salah satu diantaranya adalah Rusdi Kirana. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut ditunjuk jadi Dubes RI untuk Malaysia.

Rusdi Kirana mengaku, Presiden Jokowi tidak pernah memintanya untuk duduk sebagai Dubes, khususnya di negara Malaysia. Justru Rusdi lah yang meminta untuk ditempatkan di negeri jiran tersebut.

''Saya tidak pernah ditawari duta besar negara lain, tapi saya meminta, mohon kepada Pak Presiden, (dijadikan Dubes) khusus Malaysia,'' ujar Rusdi Kirana, usai dilantik, Kamis (18/5).

Rusdi menceritakan, keinginannya untuk duduk sebagai Dubes untuk Malaysia bermula ketika pada 2003 dirinya bertemu dengan Buya Safi'i Ma'arif, ketika menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah. Menurutnya, selain mengembangkan dunia usaha yang digelutinya, Rusdi berniat untuk mengurus tenaga kerja wanita (TKW). Kedudukan ini menjadi hal yang 'terpaksa' untuk dilakukan.

Dengan terpilihnya dia sebagai Dubes untuk Malaysia, maka kedudukan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dilepas.

Rusdi akan fokus untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Malaysia serta memperbaiki semua persoalan yang menimpa masyarakat Indonesia di Malaysia.

Sebelumnya, Jokowi mengambil sumpah jabatan enam duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia.  Pengangkatan duta besar LBBP ini berdasarkan keputusan presiden RI No 57p tahun 2017 tentang pengangkatan duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.

''Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji sesuai agama masing-masing?,'' tanya Jokowi sebelum pengambilan sumpah jabatan duta besar LBBP di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5).

Keenam duta besar yang dilantik hari ini, yakni Ferry Adamhar sebagai Dubes RI untuk Yunani berkedudukan di Athena, Sidharto Reza Suryodipuro sebagai dubes RI untuk India dan Kerajaan Bhutan? berkedudukan di New Delhi, Rina Prihtyasmiarsi Soemarno sebagai dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal? berkedudukan di Dhaka.

Selain itu, Adiyatwidi Adiwoso sebagai dubes RI untuk Slovakia bekedudukan di Bratislava, Ratlan Pardede sebagai dubes RI untuk Tanzania Republik merangkap Republik Gurundi, Republik Rwanda, dan Uni Comoros, berkedudukan di Dar Es Salaam, serta Rusdi Kirana sebagai dubes luar biasa dan berkuasa penuh RI untuk Malaysia berkedudukan di Kuala Lumpur.***   

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/