Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
5 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
12 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Paulus Pasurney: Hasil di ISG Sudah Sesuai Rencana Periodesasi

Paulus Pasurney: Hasil di ISG Sudah Sesuai Rencana Periodesasi
Istimewa.
Rabu, 17 Mei 2017 19:04 WIB
Penulis: Azhari Nasution
BAKU - Wakil Koordinator Teknis Kontingen Indonesia, Palus Pasurney menilai wajar kontingen Indonesia baru meraih 6 emas, 18 perak dan 18 perunggu memasuki keenam pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) IV di Baku, Azerbaijan, Rabu (17/5/2017).

Pasalnya, kondisi atlet-atlet yang diterjunkan di pesta olahraga empat tahunan negara-negara Islam tersebut masih belum sepenuhnya siap bertanding.

"Hasil 6 emas, 18 perak dan 18 perunggu yang baru dicapai di ISG saat ini sudah sesuai perjalanan periodisasi yang direncanakan. Apalagi, kondisi fisik mereka kan baru 85 persen," kata Paulus Pasurney yang juga Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

Menurut Paulus, ada beberapa faktor yang menjadi penghalang atlit Indonesia belum mampu mencapai hasil maksimal. Selain kondisi fisik atlit yang baru 85 persen, keberadaan para juara dunia di beberapa cabang olahraga juga ikut menghambat prestasi.

"Kita harus puas dengan apa yang dicapai atlet-atlet dari sisi perolehan medali. Perjuangan untuk merebut medali itu cukup berat. Contohnya, di cabor karate terdapat 5 juara dunia yang turun. Demikian pula di taekwondo dan judo," kata Paulus Pasurney.

Yang patut menjadi catatan, kata Paulus, yakni perkembangan prestasi atlit (personal best) yang dialami di cabor renang dengan adanya pemecahan rekornas. Begitu juga pada cabang atletik dimana Agus Prayogo bisa mencatat waktu 14:36,5 detik untuk nomor 100 M.

"Prestasi yang dibuat atlit renang dan atletik itu terjadi pada akhir periode persiapan khusus. Ini suatu prestasi yang menggembirakan karena mereka belum memasuki tahapan program latihan-latihan pra kompetisi," ujarnya.

Apa yang dicapai baik itu medali, kemajuan atlit (personal best) atau kekalahan, kata Paulus, adalah materi evaluasi dan materi masukan untuk menyusun rencana dan program latihan ke SEA Games Malaysia 2017 sebagai intermediate target di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

"Jadikan ISG sebagai ajang evaluasi untuk lebih menyempurnakan persiapan menuju sasaran utama di SEA Games 2017," katanya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/