Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
20 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
17 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Pemuda Muhammadiyah: Pendusta Agama Bersatu Lakukan Korupsi dan Lemahkan KPK

Pemuda Muhammadiyah: Pendusta Agama Bersatu Lakukan Korupsi dan Lemahkan KPK
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. (republika.co.id)
Sabtu, 29 April 2017 18:00 WIB
JAKARTA - Para pendusta agama bersatu merampas hak orang-orang fakir, miskin dan yatim dengan melakukan korupsi secara sistematis dan masif.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. ''Kawan kita marah luar biasa terhadap sang penista dan kita kawal terus sampai proses hukum akhir. Tapi kawan, ada juga yang sangat mengerikan nan merusak peradaban yakni para pendusta agama, sejenak tengoklah Alquran, Surat Al-Maun,'' kata Dahnil Anzar Simanjuntak, Sabtu (29/4).

Ia mengungkapkan, kini para pendusta agama melalui praktik korupsi merampas hak-hak orang fakir, miskin, yatim dan mustad'afin.

Praktik korupsi tersebut terstruktur, masif dan sistematis. Para pendusta agama tersebut juga melakukan perlawanan balik dengan berbagai cara untuk melemahkan agenda pemberantasan korupsi.

Ia menerangkan, saat ini KPK telah dilemahkan secara sistematis dari dalam. Kuda Troya yang dikirimkan ke dalam KPK sukses memporakporandakan KPK dari dalam. KPK juga dihajar kuat dari luar dengan berbagai cara.

Sehingga terjadi penurunan kepercayaan dan dukungan publik. Ia menegaskan, konstelasi ini berbahaya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.

''Kasus Novel Baswedan yang sejatinya bisa mengungkap kejahatan-kejahatan bandit politik yang bersembunyi di balik kata mulia hukum dan praktik ternak terorisme terhadap semua yang membahayakan sumber rente dan kekuasaan, tidak dituntaskan dengan segera. Kasus Tama S Lakun semoga tidak terulang terhadap Novel Baswedan, dilupakan dan selesai tanpa penyelesaian hukum, gelap siapa pelakunya,'' ujarnya.

Dahnil sekali lagi menegaskan, bandit politik bersatu, kenapa publik yang mengharapkan Indonesia bebas korupsi tidak bersatu?

Dahnil mengingatkan, jangan biarkan Indonesia menjadi bangsa yang bertoleransi terhadap korupsi. Lawan korupsi sampai akar-akarnya.

''Mari bersama ekspresikan berbagai bentuk kontribusi perlawananmu kawan. Mari berjamaah lawan korupsi, kawal KPK berani. Tuntaskan semua kasus korupsi, lawan angket DPR RI,'' tegasnya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/