Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
Olahraga
10 jam yang lalu
Start Awal Urutan 21, Qarrar Firhand Finish di Podium 3
2
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
Olahraga
10 jam yang lalu
Pelatih Timnas Wanita Panggil 34 Pemain Uji Coba Lawan Singapura
3
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Soal VAR, Ini Proses Persetujuan Dari FIFA
4
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Aura Positif Ruang Ganti Persib Bandung Jelang Final Championship Series
5
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
Umum
8 jam yang lalu
Ada Rekayasa Lalin di Dua Ruas Jalan Ini Mulai 22-26 Mei 2024
6
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Umum
8 jam yang lalu
Dispusip DKI Rilis Buku Pemenang Hari Anak Jakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Kata Konsultan Anies-Sandiaga, Ini 5 Penyebab Kekalahan Ahok-Djarot

Kata Konsultan Anies-Sandiaga, Ini 5 Penyebab Kekalahan Ahok-Djarot
Ahok (tengah) dan Anies (kiri). (liputan6.com)
Sabtu, 22 April 2017 16:28 WIB
JAKARTA - Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Demikian hasil real count KPU DKI Jakarta dan quick count sejumlah lembaga survei.

Dikutip dari liputan6.com, Direktur PolMark Indonesia, Eep Saefullah, mengungkapkan, ada lima faktor penyebab kekalahan pasangan nomor urut dua itu di Pilkada DKI.

Pertama, karena pemilih Ahok-Djarot terkarantina. Terkarantina, yang dimaksud Eep, jumlah pemilih Ahok-Djarot yang tidak meningkat di putaran kedua bahkan mengalami penurunan hampir 14 ribu pemilih. Padahal, pasangan petahana itu sudah berhasil merebut suara pemilih Agus-Sylvi.

''Ketika suara agregator tersebut berkurang berarti ada pemilihnya pergi. Jadi itu yang dimaksud dengan terkarantina. Tidak membesar, tidak mengecil. Segitu-gitu saja bahkan berkurang 14 ribuan pemilih,'' tutur Eep di Warung Daun, Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu, (22/4/2017).

Selain itu, kedua, partisipasi pemilih di pilkada putaran kedua ini mengalami peningkatan 1 persen, yaitu dari angka 77 menjadi 78. Angka 1 persen pemilih ini berhasil direbut oleh pasangan Anies-Sandi.

''Kenapa kok suara Basuki-Djarot mengalami penurunan? Ternyata partisipasi di Basuki-Djarot itu justru turun sedangkan partisipasi pasangan Anies-Sandi naik,'' jelas Eep.

Faktor ketiga, kata Eep, hujan sembako yang terjadi di akhir-akhir menjelang pilkada oleh salah satu kubu pasangan calon.

''Saya kok menduga secara kualitatif bahwa hujan sembako itu berfungsi secara negatif untuk pihak yang berkampanye. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka yang membagikan sembako pada masa tenang itu berani menggunakan baju kampanye bahkan ditemani partai,'' ujar Eep.

''Itu cara zaman dulu banget. Sudah, cara kemarin jangan dipakai lagi. Belajar dari itu, lebih baik berkompetensi dengan sehat,'' imbuh konsultan tim pemenangan Anies-Sandi ini.

Faktor keempat, kata Eep adalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) terjadi peningkatan pemilih pada paslon nomor tiga dibandingkan paslon nomor dua, yang tadi tidak seimbang menjadi seimbang.

Selain itu, faktor agama juga menjadi salah satu faktor pemilih Ahok-Djarot mengalami penurunan.

''Namun hanya berkisar 22 persen, selebihnya jumlah pemilih di Jakarta 78 persen memilih dengan alasan lain,'' tandas Eep.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Politik, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/