Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
9 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
4
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
9 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Jelang Hari Paskah, Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Narapidana

Jelang Hari Paskah, Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Narapidana
Paus Fransiskus mencuci dan mencium kaki sejumlah narapidana di penjara Paliano, selatan Roma, Italia, 13 April 2017. (tempo.co)
Sabtu, 15 April 2017 08:21 WIB
PALIANO - Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki 12 narapidana di Italia, pada peringatan Kamis Putih, menjelang perayaan Hari Paskah.

Dikutip dari tempo.co, seperti dilansir Reuters, Jumat 14 April 2017, Fransiskus memeringati Paskah dengan mengunjungi penjara berkeamanan tinggi di Kota Paliano,75 kilometer sebelah selatan Roma.

Di penjara bekas benteng ini, Bapa Suci membasuh kaki sekitar 12 tahanan dalam kunjungan privat yang tak bisa diambil gambarnya untuk kepentingan tahanan.

Vatikan mengatakan 12 tahanan yang beruntung itu termasuk tiga perempuan dan seorang pria Muslim yang memutuskan pindah agama ke Katolik dan akan dibaptis pada Juni mendatang.

Kunjungan Fransiskus menuai kontroversi bukan hanya karena ia menemui tahanan yang memutuskan pindah agama. Di kalangan Katolik tradisional pun ia dikritik karena mereka percaya bahwa seharusnya yang dicuci kakinya saat Kamis Putih hanya lelaki.

Tapi Fransiskus mengganti ritual itu dengan mengatakan bahwa upacara itu terbuka bagi semua umat Tuhan. ''Kita semua pendosa. Kita semua punya cacat,'' ujarnya pada tahanan, melalui sebuah khotbah yang disiarkan Radio Vatikan.

Fransiskus, keturunan imigran Italia di Argentina, memang dikenal berbeda dibanding para pendahulunya. Jika pelaksanaan Misa Kamis Putih dulu digelar dengan upacara sakral di Vatikan atau Roma, Fransiskus memilih keluar.

Sejak terpilih, ia selalu menekankan pentingnya keluar dari basilika, melayani mereka yang minoritas—kaum miskin, sakit, terpenjara, bahkan lintas agama.

Dua dari 12 tahanan yang dipilih Fransiskus dihukum penjara seumur hidup, sementara 10 lainnya dilepas pada 2019 dan 2073.

Dahulu, penjara itu menampung mereka yang membutuhkan perlindungan khusus karena melawan rekan-rekan penjahat demi negara. Kini tahanannya kebanyakan dari kelompok kejahatan terorganisasi.

Fransiskus mengatakan, dirinya mengutuk keras kelompok kejahatan terorganisasi itu. Menurutnya, mereka adalah pemuja kejahatan dan menjauhkan diri mereka dari gereja. Namun, Fransiskus menegaskan mereka bisa diterima kembali jika bertaubat.

Tahun lalu, Fransiskus membasuh dan mencium kaki para pengungsi termasuk yang beragama Muslim, saat Kamis Putih. Pada 2015, Fransiskus juga mengunjungi penjara untuk mencium kaki para narapidana.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/