Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
12 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
11 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
16 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
11 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
6
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
11 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Alami Inflasi Perdesaan, Daya Beli Petani Riau Melemah

Alami Inflasi Perdesaan, Daya Beli Petani Riau Melemah
Seorang petani tengah memanen padi di sawahnya.
Minggu, 09 April 2017 08:40 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Daya beli petani perdesaan di Provinsi Riau pada Maret 2017 melemah. Hal tersebut tercermin dari data nilai tukar petani (NTP) perdesaan bulan lalu yang turun 0,29 persen dari bulan Februari 2017.

Penurunan NTP disebabkan indeks harga yang diterima petani turun 0,19 persen sementara indeks harga yang harus dibayar petani justru naik 0,10 persen.

Berdasarkan data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat NTP perdesaan bulan lalu sebesar 10,350. Sementara bulan sebelumnya tercatat sebesar 103,79. Penurunan NTP tersebut bahkan terjadi di seluruh subsektor peternakan turun sebesar 0,52 persen , tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,30 persen, tanaman pangan turun sebesar 0,26 persen dan hortikultura sebesar 0,26 persen.

"Perikanan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu sebesar 0,34 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (9/4/2017).

Dikatakan Aden, jika NTP semakin turun berarti kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani melemah dan tingkat kehidupan juga kurang sejahtera.

"Namun, dibandingkan sepuluh provinsi di Pulau Sumatera, NTP Riau menduduki peringkat kedua dibawah Provinsi Lampung yang NTP nnya sebesar 103,82," urai Aden.

Sementara berdasarkan persentase perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) diketahui bahwa di daerah perdesaan Riau mengalami inflasi sebesar 0,10 persen.

Inflasi perdesaan tersebut disebabkan oleh naiknya IKRT pada tiga kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu kelompok perumahan sebesar 1,53 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,17 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, OR yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,03 persen.

"Justru pengeluaran konsumsi lainnya malah mengalami penurunan, seperti kelompok bahan makanan, makanan jadi, rokok dan tembakau semua mengalami penurunan," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/