Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
15 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
15 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ekonomi Kreatif Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi Indoenesia

Ekonomi Kreatif Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi Indoenesia
Foto: Dispar Riau.
Kamis, 06 April 2017 23:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PALEMBANG - Tahun 2015-2019 ekonomi kreatif menjadi kekuatan baru ekonomi Indoenesia. Hal ini harus di dukung dari orang kreatif serta lembaga kreatif dan meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia berbasis hak kekayaan intelektual baik yang terdaftar maupun yang melekat serta meningkatkan nilai tambah yang dapat diwujudkan dalam perekonomian Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Triawan Munaf pada saat membuka acara Sosialisasi Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 di Palembang, pada Kamis (6/4/2017).

"Untuk mewujudkan ini, Bekraf memiliki misi membangun ekosistem ekonomi kreatif yang mampu mendorong pertumbuhan jumlah usaha ekonomi kreatif, meningkatkan nilai tambah per perusahaan, serta mendorong produk kreatif Indonesia berjaya di pasar global," kata Triawan Munaf.

Menurut Triawan, Bekraf melakukan pembangunan melalui dua program, yaitu pengembangan ekonomi kreatif dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya. Di dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2015, produk-produk ekonomi kreatif diklasifikasikan dalam 16 subsektor yang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kemudan dirinci kedalam 206 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

"Kami (Bekraf), Pengembangan ekonomi kreatif akan difokuskan pada 16 subsektor, meliputi Aplikasi dan game developer, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk. Fesyen, Film Animasi dan Video, Fotografi, Kriya, kuliner, Musik, Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukan, Seni Rupa dan Televisi dan Radio," ujarnya.

Triawan Munaf berharap, melalui sosialisasi yang digelar oleh Badan Ekonomi Kreatif dapat dijadikan salah satu refrensi dan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana strategis pengembangan ekonomi kreatif di daerah serta instansi pemerintah lainya yang terkait dengan ekonomi kreatif. 

Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut, seluruh Deputi Bekraf, Perwakilan dari Bapenas, BPKP RI, perwakilan dari Kemendagri, Kepala Dinas Pariwisata dari berbagai provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia dan stakeholder terkait lainya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/