Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Disuguhi Sprite Oleh Ayah Tiri, Bunga Tertidur dan Saat Bangun Ngerasa Sakit di 'Mahkotanya'

Disuguhi Sprite Oleh Ayah Tiri, Bunga Tertidur dan Saat Bangun Ngerasa Sakit di Mahkotanya
Andriyanto, SH
Kamis, 23 Maret 2017 19:34 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Sebut saja Bunga (17), seorang siswi di sebuah SMA di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Ia baru menyadari mahkotanya ternoda ketika bangun tidur. Ia hanya merasa perih di daerah kegadisannya.

"Saya lihat ada bercak merah dan cairan putih ketika bangun tidur," ujar Bunga saat memberikan keterangan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Rengat Cabang Telukkuantan, Kamis (23/3/2017) pagi.

Dalam persidangan tersebut, Bunga mengaku tidak bagaimana keperawanannya direnggut. Bahkan, ia tak tahu siapa yang melakukannya.

"Tapi saya curiga, itu pasti pekerjaan bapak tiri saya. Sebab, sebelum saya tertidur, dia memberikan saya minuman Sprite. Ketika itu, saya langsung tak sadarkan diri," paparnya ketika dicecar pertanyaan oleh Andriyanto, SH selaku jaksa penuntut umum dan Petra J Siahaan selaku hakim.

Kendati sudah ada rasa curiga, namun Bunga tak mau buka mulut sama ibunya. Ia tetap merendam hal nahas yang dialaminya.

Seminggu setelah itu, ayah tiri Bunga yang berinisial AP kembali minta jatah. AP pun mulai melainkan intimidasinya. "Kalau saya tak mau, saya akan dibunuh."

"Karena takut dibunuh, saya dipaksa untuk melayani ketika ibu tak ada di rumah," tutur warga Pucuk Rantau ini.

Menurut Andriyanto, kasus pencabulan pertamakali dilakukan pelaku pada September 2016 lalu. Kasus ini mencuat setelah ibu Bunga melakukan tes kehamilan, sebab korban tidak mau mengaku."Bahkan, korban tak mengakui siapa pelakunya ketika terbukti hamil. Ia takut kalau dibunuh."

Pelaku sudah melakukan perbuatannya sebanyak lima kali. Akibatnya, saat ini korban hamil tujuh bulan.

"Pelaku mengakui perbuatannya. Ia sempat kabur ketika perbuatannya terungkap. Namun, akhirnya berhasil ditangkap," ujar Andriyanto.

Dalam persidangan tertutup tersebut, Bunga diperiksa sebagai saksi beserta ibunya.***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/