Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Tanda Tangan Anies-Sandiaga Dipalsukan untuk Kampanye Hitam

Tanda Tangan Anies-Sandiaga Dipalsukan untuk Kampanye Hitam
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Minggu, 19 Maret 2017 14:15 WIB
JAKARTA - Usaha pihak tertentu melakukan kampanye hitam terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Sandiaga Uno terus terjadi.

Yang terbaru, beredar fitnah berupa surat pernyataan atau akad kontrak bertanda tangan palsu yang menyatakan Anies-Sandi akan menggunakan syariat Islam di Jakarta.

Namun surat atau akad kontrak berjudul Akad Kontrak-Akad Al Ittifaq itu dipastikan tidak benar. Ada pihak yang dengan sengaja menandatangani surat itu atas nama Anies dan Sandiaga. Padahal dipastikan tanda tangan itu tidak benar.

''Ini Fitnah lagi, setelah fitnah-fitnah sebelumnya. Tanda tangan saya tidak seperti itu," ujar Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabtu malam (18/3).

Senada dengan Anies, Sandiaga juga merasa kalau nama dan tanda tangannya dicatut. Dia sendiri heran kenapa ada orang atau kelompok yang mau repot untuk membuat akad kontrak itu. ''Jelas-jelas itu bukan tanda tangan saya,'' ucapnya.

Akad itu sendiri dipastikan hoax (kabar bohong). ''Mas Anies atau Bang Sandi tidak pernah menandatangani akad itu. Dan itu palsu,'' tegas Naufal Firman Yursak, Wakil Ketua Tim Media Anies Sandi.

Polisi Harus Usut

Menanggapi pemalsuan tanda tangan Anies dan Sandi untuk tujuan kampanye hitam tersebt, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan, perilaku seperti ini bisa terjadi ketika prinsip penghormatan kepada agama dan tokoh agama diabaikan, malah penistaan agama dan permalukan tokoh agama dibiarkan tanpa penghukuman.

"Harusnya polisi turut proaktif dan usut pemalsuan tanda tangan Anies-Sandi," ucap Hidayat, di Jakarta, Ahad (19/3).

Ia mengungkapkan, sebagaimana polisi menyatakan akan mengusut aktor di balik pembuatan spanduk reaktif tentang imbauan tak shalatkan jenazah pendukung penista agama, harusnya polisi juga proaktif usut aktor di balik pemalsuan tanda tangan Anies-Sandi dan penyebaran berita hoax alias fitnah tersebut.

Hal itu, lanjut Hidayat, agar rakyat Jakarta masih percaya bahwa polisi benar-benar mengayomi maayarakat, netral dan tak berpihak, juga agar demokrasi melalui pilgub di Jakarta ini tak berubah jadi democrazy.

''Meskipun ada fitnah serperti ini, insya Allah tak berguna dan berpengaruh pada elektabilitas Anies-Sandi, sebab rakyat Jakarta sudah hafal karena berulangkali Anies-Sandi dilaporkan dan difitnah tapi selalu terbukti bahwa itu hanyalah fitnah alias berita bohong,'' ucapnya.

Menurut Hidayat, fitnah jelas tak positif untuk kembangkan budaya politik beretika dan berkualitas. Fitnah dapat hadirkan pemimpin tak beretika dan tak berkualitas juga. ''Negara sudah kucurkan triliunan rupiah, jangan sampai hasilnya hanyalah pemimpin rendahan karena didukung oleh proses fitnah dan pelanggaran hukum yang dibiarkan,'' ujarnya.

Sebelumnya, sebuah foto yang menampilkan secarik kertas dengan judul 'Akad Kontrak - 'AQD AL ITTIFAQ' beredar di media sosial. Di situ, terdapat tanda tangan yang mengatasnamakan Anies, juga pasangannya, Sandiaga Uno. Juga tandatangan perwakilan Hizbut Tahrir Indonesia, Kiai Haji Ismail Yusanto, Forum Umat Isam, Kiai Haji Muhammad Al Khaththath, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Muhammad Sidik.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Lingkungan, Politik, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/