Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
11 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
8 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Katanya Serang ISIS, Pasukan AS Malah Tewaskan 220 Penduduk Sipil

Katanya Serang ISIS, Pasukan AS Malah Tewaskan 220 Penduduk Sipil
ilustrasi
Sabtu, 18 Maret 2017 10:05 WIB

SYIRIA - Serangan pasukan Amerika Serikat sejak 2014 hingga saat ini yang katanya bertujuan untuk melenyapkan ISIS di Syria, sepertinya mulai bikin pemerintahan Syria gerah.

Pasalnya, pasukan koalisi AS yang ikut terjun di perang Syria sejak 2014, mengaku tidak sengaja telah menewaskan 220 penduduk sipil dalam serangan-serangan selama tiga tahun ini.

Belakangan, serangan-serangan itu pun menyasar fasilitas vital negara. Pemerintah Syria pun sampai melayangkan surat permohonan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres untuk meminta AS menghentikan serangan ke Dam Euphrates dan Tishrin serta kawasan sekitarnya demi menghindari bencana yang lebih besar.

Dalam surat ke Guterres dan Dewan Keamanan PBB, Deputi PBB Syria Mounzer Mounzer mengatakan kalau penduduk di sepanjang Sungai Euphrates di Iraq bakal ikut terimbas dalam sabotase sistematis infrastruktur tersebut.

”Kehancuran total dari dam yang menjadi target serangan udara bakal sangat hebat. Kota-kota dan desa kebanjiran serta mengancam jiwa ratusan ribu penduduk yang tinggal di kawasan tersebut,” tulis Mounzer.

Koalisi internasional dan Pentagon belum memberikan pernyataannya atas permohonan Syria tersebut. Koalisi yang dipimpin AS sudah melayangkan serangan udara melawan ISIS sejak September 2014.

Bulan lalu, PBB sudah mengingatkan kalau bakal ada banjir besar dari Dam Euphrates bila ISIS melakukan sabotase. Pun demikian bila serangan udara koalisi ikutan melakukan serangan ke dam tersebut.

”Pemerintah Syria meminta Dewan Keamanan PBB dan Sekjen PBB untuk menghentikan serangan AS dan anggota koalisi internasional ke Dam Euphrates, Dam Tishrin, dan kawasan sekitar serta infrastruktur lain demi menghindari bencana yang lebih hebat,” sambung Mounzer.(reuters/tia/jpg/pjs)

Editor:Arie RF
Sumber:pojoksatu.id
Kategori:Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/