Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ditetapkan Kemenpar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, Fahmizal Usman: Kita Akan Siapkan Unit Usaha untuk Percepatan Pengembangan Bono

Ditetapkan Kemenpar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, Fahmizal Usman: Kita Akan Siapkan Unit Usaha untuk Percepatan Pengembangan Bono
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman saat berbincang santai dengan Menteri Arief dan Gubernur Riau beserta pengurus YMN Jakarta. (GoNews.co/Muslikhin)
Sabtu, 18 Maret 2017 03:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya akan segera menyusun daftar tujuh destinasi pariwisata unggulan Indonesia yang diharapkan bisa selesai sebelum pada masa tugasnya 2019. Demi mempermudah pengelolaannya, Kemenpar juga akan menjadikan destinasi-destinasi pariwisata unggulan tadi dengan 'status' Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Ini mengingat dengan pemberian status KEK, destinasi-destinasi unggulan tadi bakal lebih mudah menarik investasi lantaran akan dilengkapi dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terkait perizinan dan penanaman modal.

"Most likely ke-7 kawasan tersebut akan kami minta untuk dibentuk KEK demi kemudahan fasilitas fiskal dan non fiskal. Apalagi kelebihan utama KEK adalah One Stop Service-nya, jadi kalau investor mau beli lot kavling tidak usah jauh-jauh mengurus perizinannya," jelas Arief Yahya saat memberikan sambutan pembukaan "Pesona Bumi Lancang Kuning" di JW Marriott Hotel Jakarta, Jumat (17/3/2017).

"Investasi di kawasan pariwisata harus dipermudah karena sektor ini adalah sektor yang paling gampang menciptakan nilai tambah dengan initial investment yang relatif lebih kecil dibanding sektor lainnya," timpalnya.

Kendati demikian, Menpar Arief Yahya bilang pihaknya mengaku belum menentukan ke-7 destinasi unggulan beserta anggaran yang diperlukan untuk membangun kawasan tersebut. Namun yang pasti kata dia, Bono Pelalawan adalah salah satunya.

"Kami harap infrastruktur di kawasan Bono bisa dilengkapi. Pak Luhut waktu itu sudah menginstruksikan dua Kementerian di yaitu Kementerian Perhubungan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk melengkapi infratsruktur-infrastruktur yang belum lengkap di 7 destinasi pariwisata tersebut," jelasnya.

Dari bocoran Menpar Arief, dari 7 Kawasan tersebut, selain Bono Riau, adalah KEK Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan KEK Tanjung Lesung, Banten. Hingga tahun 2019, pemerintah juga berencana mengembangkan 17 KEK baru, dengan 10 diantaranya KEK Pariwisata.

Menanggapi permintaan pusat tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah cepat dalam mempersiapkan kawasan Bono menjadi salah satu KEK. "Pusat sudah memberikan signal positif, itu artinya kita juga harus bergerak cepat. Dilahan 600 Ha, akan dibangun berbagai fasilitas seperti hotel, home stay, dan pusat kuliner. Kalau kita kerjakan sendiri, bisa saja melalui Kabupaten atau Pemprov. Tapi kita sudah sepakat agar lebih cepat akan mendirikan unit usaha khusus," paparnya.

"Kita akan konsolidasikan badan usaha, biar badan tersebut yang mengusulkan dan menyusun sekaligu mengerjakannya, intinya kita harus jemput bola dan harus sesegera mungkin menyiapkan master plannya. Kita akan siapkan itu," timpalnya.

Dengan demikian, pergerakan ekonomi dari Pariwisata akan semakin membaik dan lebih meningkat. "Apalagi pak Menteri sudah menantang kita untuk serius. Pokoknya Riau harus bisa target datangkan wisatawan 1 juta orang, itu artinya tantangan bagi kita, yang wajib dikejar," pungkasnya. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/