Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
13 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
11 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
9 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
12 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar
ilustrasi
Kamis, 16 Maret 2017 09:34 WIB

PROBOLINGGO - Cabai impor asal India masih beredar luas di pasar-pasar tradisional di Kota Probolinggo.

Mengantisipasi hal itu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan sidak.

Petugas selanjutnya mengambil sampel cabai, untuk dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Probolinggo.

Tercatat, dalam sidak tersebut, petugas masih menemukan sekitar 30 persen cabai impor berindikasi mengandung formalin.

Menurut Sugeng Riyadi, Kasi UKM dan Perdagangan DKUPP Kota Probolinggo, cabai impor dari India dijual dengan kondisi dikeringkan.

"Dengan bentuk fisik yang lebih kaku, lebih kering, mengkilat, dan berwarna merah pekat, serta dapat disimpan hingga satu bulan," kata Sugeng.

Sedangkan cabai lokal kering bentuknya lebih lunak, banyak kandungan air, berwarna pudar, dan hanya bertahan tiga hari jika disimpan.

"Perbedaan fisik tersebut, bisa menjadi acuan masyarakat agar lebih berhati-hati, dalam membeli cabai di pasaran," kata Sugeng Riyadi.

Untuk cabai rawit lokal kisaran Rp 150 ribu per kilo gramnya, sedangkan cabai rawit impor harganya sekitar Rp 60 ribu per kilogramnya.

Hanya saja, konsumen masih memilih cabai lokal karena masih segar. Namun sebagian lainnya memilih cabai impor karena lebih tahan lama. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/