Massa Suku Sakai Ultimatum Pemprov Riau Panggil Pihak Terkait Konflik Tanah Ulayat Minggu Depan
Penulis: Ratna Sari Dewi
Ini menjadi tuntutan mereka sesuai hasil kesepakatan dalam mediasi bersama Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Haroffie yang mewakili Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (15/3/2017) sore.
"Mereka berjanji kepada kami akan memanggil seluruh pihak terkait konflik ini paling lama minggu depan, tapi tanggalnya belum dipastikan. Kalau ini tidak dipenuhi sesuai lama waktu yang dijanjikan, kami akan datang lagi (berjalan kaki, red)," kata Ketua Persatuan Suku Sakai Menggugat, Dabson kepada GoRiau.com di Kantor Gubernur Riau, Rabu (15/3/2017) sore.
Dabson mengatakan, pihaknya kini masih mau mencoba memberikan kepercayaan kepada Pemprov Riau untuk menuntaskan konflik ini dengan menyelidiki secara tuntas Hak Guna Usaha (HGU) PT Ivo Mas Tunggal dan menjelaskan letak permasalahannya terkait 24ribu hektare lahan yang berkonflik dengan Suku Sakai.
"Kalau tidak ditepati, kami tidak akan percaya lagi dengan pemerintah. Itu sama saja tidak menghargai kami sebagai masyarakat," tegasnya.
Aksi unjuk rasa ratusan warga Suku Sakai di gerbang kantor Gubernur Riau, Rabu (15/3/2017) sore memanas. Pendemo terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas Satpol PP yang bersiaga di dalam area perkantoran. Aksi yang nyaris berujung kericuhan ini dipicu lantaran ratusan warga Suku Sakai tidak diperkenankan masuk. Rencananya mereka akan menetap di halaman Kantor Gubernur Riau, menunggu tuntutan mereka dipenuhi pemerintah.
Pagar kantor Gubernur Riau pun bergoyang beberapa kali. Kaum pria dari Suku Sakai bahkan melepas pakaian (baju, red) mereka dan menyatakan siap habis-habisan demi terealisasinya tuntutan, terkait dikembalikannya tanah ulayat mereka.
Pantauan GoRiau.com (GoNews Grup), massa masih bertahan di sini dan aksi dorong-dorongan pagar kantor Gubernur Riau sudah mereda setelah dicegah aparat kepolisian. Rencananya perwakilan massa akan berunding terkait permintaan mereka untuk dapat masuk ke dalam.
Jika tidak terealisasi, massa yang berjumlah ratusan itu siap bertindak anarkis bahkan menumpahkan darahnya. "Kita tidak takut. Darah pun siap kita tumpahkan di sini, cam kan itu," ancam koordinator aksi menggunakan pengeras suara. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, GoNews Group |