Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
9 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
4
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
5
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
6 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
6
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
6 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Ketua Umumnya Terlibat, Kader Golkar Minta Koruptor E-KTP Ditindak Tegas

Meski Ketua Umumnya Terlibat, Kader Golkar Minta Koruptor E-KTP Ditindak Tegas
Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. (istimewa)
Jum'at, 10 Maret 2017 13:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kader Partai Golkar meminta seluruh jajaran elit atau petinggi partai mengambil langkah antisipasi, jikalau nanti ada kader atau ketum partai sendiri menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

"Partai Golkar harus mengambil sikap Tabayun dan sepenuhnya menyerahkan kepada proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus mega Korupsi E KTP yang merugikan negara sebesar 2,1 Trilyun," kata fungsionaris DPP Partai Golkar, Samsul Hidayat dalam rilisnya, Jumat (10/3/2017).

Kalau tidak, Partai Golkar akan dipertanyakan komitmennya dalam penegakan supremasi hukum di Indonesia.

"Komitmen Partai Golkar dalam menegakan supremasi hukum dalam pemberantasan Korupsi harus dibuktikan dan dikawal. Oleh karenanya terkait dengan politisi Golkar dan Ketua Umum Partai Golkar harus disikapi sebuah koreksi serius," tegasnya.

Untuk itu, lanjut Samsul saat ini ketaatan Partai Golkar terhadap hukum terkait kasus e-KTP sedang diuji. Bukan itu saja kini partai-partai juga sedang disorot masyarakat dan bisa jadi jika langkahnya tidak benar akan dihukum di Pemilihan Legislatif 2019 nanti.

"Untuk itu mekanisme Partai harus dikedepankan apabila dalam persidangan ada peningkatan status dari tertuduh menjadi tersangka, maka jelas secara etika, Peraturan Organisasi dan pengedepanan wibawa Partai Golkar," tandasnya.

"Maka tidak ada alasan, Ketum Setya Novanto harus mengundurkan diri dari jabatan ketua umum DPP Partai Golkar," ujarnya.

Samsul menilai, semua kembali kepada DPP Partai Golkar yang memang seharusnya mempersiapkan langkah menghadapi kemungkinan terburuk.

"Saya yakin Setya Novanto sebagai kader yang juga seorang negarawan tentunya tidak ingin Partai Golkar terbebani oleh kasus yang dihadapinya, karena sangat berdampak besar dalam pemenangan Pilkada serentak 2018 dan tentunya Pileg dan Pilpres 2019," jelasnya.

Suara Rakyat Suara Golkar, tambah Samsul tentunya tentunya harus tercermin dalam sikap Golkar terkait kasus hukum e-KTP ini, sebab seluruh Rakyat Indonesia mengutuk perbuatan Korupsi itu.

"Jangan biarkan Partai Golkar tenggelam menjadi Partai gurem karena perilaku Korupsi, masih ada ratusan bahkan ribuan stok Kader Partai Golkar yang bersih dan mampu memimpin Suara Rakyat," tutupnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/