Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Indonesia Masih Kekurangan 100 Ribu Orang Insinyur

Indonesia Masih Kekurangan 100 Ribu Orang Insinyur
ilustrasi
Kamis, 09 Maret 2017 08:35 WIB

MAKASSAR - Staf ahli Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Meristek-Dikti) Bidang Relevansi dan Produktivitas, Agus Puji Prasetyono, menyatakan saat ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga insinyur sekitar 50 ribu hingga 100 ribu orang.

"Kita di Indonesia ini masih sangat kekurangan insinyur dan peluncuran program studi program profesi insinyur (PSPPI) di UMI Makassar sangat membantu," ujar Agus Puji usai membuka program profesi insinyur Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, kekurangan tenaga insinyur di Indonesia itu karena kurangnya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (PTN/PTS) memiliki program profesi.

Karenanya, pihaknya mendorong program profesi insinyur di Indonesia bisa terus dibuka di semua kampus atau universitas yang memiliki fakultas teknik (FT).

"Sebenarnya kita punya banyak sarjana teknik, tapi apakah mereka itu insinyur, belum tentu. Karena, profesi insinyur itu lebih spesifik," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), insinyur yang terdaftar di PII hanya 27 ribu, jumlah ini pun dianggapnya sangat sedikit.

Menurut dia, jika dikalkulasi untuk program pembangunan selama lima tahun mendatang, Indonesia masih kekurangan banyak insinyur karena penyebarannya juga tidak merata di semua daerah.

Ia menjelaskan, Indonesia yang saat sekarang ini terus gencar melakukan pembangunan disegala bidang terus tumbuh pesat, namun tidak disertai dengan tumbuhnya jumlah insinyur.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/