Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
9 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
8 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
8 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Riau

Diduga tak Sesuai Peruntukan, KIB Minta Penegak Hukum Selidiki Anggaran Jasa Keamanan di DPRD Riau

Kamis, 02 Maret 2017 16:58 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
diduga-tak-sesuai-peruntukan-kib-minta-penegak-hukum-selidiki-anggaran-jasa-keamanan-di-dprd-riauHaryadi, SE
PEKANBARU - LSM Koalisi Indonesia Bersih (KIB) menduga kejanggalan proyek jasa keamanan di gedung DPRD Riau sudah berlangsung lama. Hal itu diperkuat pengakuan Sekretaris DPRD Riau Kaharuddin yang mengatakan jika anggaran jasa keamanan gedung selama ini hanya bungkusan saja, sementara pelaksanaan tidak ada.

"Kami dapat informasi anggaran keamanan gedung dewan sudah berlangsung sejak Sekwan almarhum Ruskin Har. Pastinya saya sudah melihat anggaran untuk 2014 dan 2015, ada sebesar Rp1,8 miliar untuk jasa sebanyak 63 orang," sebut Ketua LSM KIB, Hariyadi, SE, Kamis (2/3/2017).

Tetapi menurut Sekwan, ujar Haryadi, biaya jasa keamanan juga dianggarkan pada tahun 2016 lalu. Namun anggaran tersebut tak pernah dipakai sesuai peruntukan, karena selama ini tak ada security yang ditunjuk untuk menjaga keamanan gedung.

"Jadi anggarannya ada, orangnya juga ada. Hanya saja, 63 orang yang menerima uang upah jasa keamanan bukanlah security. Ada bekerja sebagai supir dewan, kebanyakan sebagai tenaga harian lepas yang diperbantu ke beberapa bagian di sekretariat. Bisa jadi orang yang meneken tidak pernah bekerja di sekretariat dewan," lanjut Haryadi.

Baca Juga: Sekwan Akui Anggaran Pengamanan Gedung DPRD Riau Sebelumnya Hanya Fiktif

Haryadi megatakan, pengakuan Sekwan tersebut sebagai pintu masuk bagi aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan dan pengusutan kepada pihak terkait seperti mantan Sekwan.

"Kalau tidak salah info saya terima, anggaran fiktif jasa pengamanan gedung dewan ini sudah berlangsung sejak mantan Sekwan Ruskin Har. Artinya, berapa banyak uang negara mengalir tidak sesuai peruntukan," pungkas Haryadi. ***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/