Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terkunci di Kamar, 2 Balita Kembar Tewas Terbakar

Terkunci di Kamar, 2 Balita Kembar Tewas Terbakar
(kompas.com)
Senin, 27 Februari 2017 20:20 WIB
UNGARAN - Kebakaran sebuah rumah di Dusun Glendang, RT 02 RW 03, Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (27/2/2017) siang, menyebabkan dua balita kembar tewas.

Dikutip dari kompas.com, kedua balita malang itu adalah Attaya Sauqi (4) dan Alyya Meinanda (4). Keduanya merupakan anak kembar dari pasangan Dwi Hariyanto (34) dan Sri Wahyuni (30).

Kebakaran itu hanya terjadi pada kamar berukuran 2,5x2,5 meter yang terpisah dari rumah induknya. Kamar itulah yang ditempati kedua bocah tersebut. Warga kesulitan mengevakuasi korban lantaran pintu kamar terkunci dari dalam.

''Saya ambil air sambil teriak-teriak minta tolong ada. Saya nggak ngerti kalau ada orang di dalamnya, cuma mbahnya itu yang bilang ada cucunya di dalam,'' ungkap Sutarko (53), salah satu saksi mata.

Pantauan kompas.com, dari luar kamar tersebut nampak utuh, namun kondisi seluruh dinding dalam ruangan itu berwarna hitam pekat sisa kebakaran.

Kamar tidak memiliki ventilasi yang memadai, jendela kaca yang ada dibuat mati atau tidak bisa dibuka. Kondisi perabotan, yakni springbed yang hanya tinggal rangka besinya saja menunjukkan betapa hebatnya kebakaran ini.

''Saat ditemukan ada sisa pakaian di muka korban yang perempuan. Kemungkinan bocah ini menutup mukanya untuk menahan asap,'' ungkap Kapolsek Tuntang AKP K Susanto saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Susanto, setiap hari, korban diasuh oleh neneknya, Yahmi (59), karena kedua orangtuanya bekerja.

Keterangan nenek korban, kedua bocah kembar berbeda kelamin yang akan genap berusia 4 tahun pada 27 Mei 2017 ini memiliki kebiasaan mengunci pintu saat tidur siang. Saat kejadian, sekitar pukul 12.30 WIB, Yahmi sedang berada di luar rumah setelah menyuruh keduanya untuk tidur siang.

''Visum luar dari dokter Puskemas Tuntang, terbakar seratus persen. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,'' tuturnya.

Petugas kepolisian dari Unit forensik Satreskrim Polres Semarang yang melakukan oleh TKP belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Namun petugas menduga kebakaran tersebut berasal dari korek api yang dimainkan oleh korban.

''Kebiasaan tidurnya itu dikunci dari dalam sama korban itu. Penyebabnya sampai sekarang kita belum bisa memastikan, tapi kalau informasi dari mbahnya itu memang ada banyak korek. Mungkin dia mainan korek ya kita belum tahu,'' imbuhnya.

Jenazah kedua korban di makamkan di pemakaman umum desa setempat, Senin petang.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/