Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
14 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspadalah, Jangan Hubungkan Aplikasi Android dengan Mobil Anda, Ini Resikonya

Waspadalah, Jangan Hubungkan Aplikasi Android dengan Mobil Anda, Ini Resikonya
ilustrasi
Minggu, 26 Februari 2017 23:45 WIB
JAKARTA - Jika anda menghubungkan sistem aplikasi Android yang terhubung dengan mobil, berhati-hatilah. Sebab, dengan sebuah aplikasi yang membuat smartphone Anda menjadi remote kontrol untuk mobil atau truk, aplikasi yang sama bisa diretas untuk membiarkan pencuri masuk ke mobil Anda.


Itulah pesan dari para peneliti di Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan Rusia, menurut laporan oleh Wired.

Dilansir dari laman Digital Trends, Kaspersky berfokus pada pelanggaran Android yang terkoneksi dengan aplikasi mobil. Para peneliti menemukan bahwa tujuh dari sembilan aplikasi mobil yang terhubung mereka diuji ''hackable''. Dua alat utama, meretas software root dan menambahkan perangkat lunak untuk ponsel.

Dengan ponsel yang telah 'diroot', hacker bisa mendapatkan akses ke sistem operasi telepon untuk membuat perubahan, atau untuk mengakses informasi pribadi. Pendekatan peretasan lainnya memerlukan pemilik agar mengunduh baik sebelumnya, peretas versi perangkat lunak yang terhubung mobil, atau malware yang mendeteksi ketika terhubung meluncurkan aplikasi mobil. Dalam hal apapun, tujuannya adalah untuk mendapatkan kewenangan masuk untuk aplikasi mobil.

Para peneliti tidak membuat secara publik aplikasi tertentu yang telah diuji, mereka memilih untuk tidak menyampaikan tips untuk hacker dan pencuri. Mereka melaporkan, aplikasi hack akan memungkinkan masuk ke kendaraan, tapi tidak memulai dan mengusir mereka. Pencurian identitas sering tujuan utama, sebut Chris McDonald, Ketua Kejahatan Komite Kendaraan, Asosiasi Internasional Kepala Polisi kepada Digital Trends. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/