Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
20 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
17 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Lingkungan

JK Ingatkan, Kesenjangan di Indonesia Sangat Berbahaya karena Perbedaan Agama

JK Ingatkan, Kesenjangan di Indonesia Sangat Berbahaya karena Perbedaan Agama
Jusuf Kalla. (lp6c)
Minggu, 26 Februari 2017 16:35 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, kesenjangan antara miskin dan kaya di Indonesia sangat berbahaya dibanding dengan di Thailand dan Filipina.

Sebab, lanjut JK, yang kaya dan yang miskin di Thailand dan Filipina, agamanya sama. Sedangkan di Indonesia, yang kaya dengan yang miskin agamanya berbeda.

''Kesenjangan di Indonesia cukup berbahaya dibanding di negara lain. Di Thailand yang kaya dan miskin sama agamanya. Di Filipina juga begitu, baik yang kaya maupun miskin memiliki agama yang sama. Sementara di Indonesia yang kaya dan miskin berbeda agama," kata Kalla saat menutup sidang tanwir Muhammadiyah di Ambon, Minggu (26/2/2017).

Jumat lalu, sidang Tanwir Muhammadiyah dibuka Presiden Joko Widodo. Sedangkan penutupan dilakukan Kalla hari ini.

Kalla menjelaskan di Indonesia sebagian besar orang yang kaya adalah warga keturunan yang beragama Khonghuchu maupun Kristen. Sedangkan orang yang miskin sebagian besar Islam dan ada juga yang Kristen. K'Ini sangat berbahaya. Karena itu kita harus berusaha bersama untuk mengatasi hal ini,'' kata Jusuf Kalla.

Menurut Kalla, persoalan kesenjangan tidak hanya menjadi masalah bangsa Indonesia.  Di Amerika pun, tambah JK, juga terjadi kesenjangan.

''Pancasila bukan tidak kita laksanakan. Hanya sila kelimanya sangat sulit kita laksanakan,'' kata Kalla. Sila kelima berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelumnya Ketum PP Muhammadiyah Haedar Natsir atas nama organisasi menganugerahkan penghargaan kepada Kalla sebagai Bapak Perdamaian dan Kebhinnekaan bukan dalam kata-kata dan retorika tapi dalam langkah dan tindakan yang menorehkan jejak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sidang tanwir Muhammadiyah kali ini juga memutuskan resolusi penguatan kedaulatan dan keadilan sosial. Salah satu isi resolusi tersebut adalah negara tak boleh takluk oleh pemilik modal asing maupun dalam negeri yang memporak-porandakan tatanan negara hanya untuk mengeruk kekayaan dan meraih kekuasaan.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/