Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
20 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
20 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
20 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Reaksi Fahri Hamzah, Soal Pidato Jokowi Sebut Demokarasi Kebablasan

Ini Reaksi Fahri Hamzah, Soal Pidato Jokowi Sebut Demokarasi Kebablasan
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (GoNews.co/Muslikhin)
Kamis, 23 Februari 2017 15:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai pernyataaan Presiden Joko Widodo yang menyebut demokrasi cenderung telah kebablasan adalah hal yang keliru. Menurutnya, dalam demokrasi tidak dikenal istilah kebablasan, yang paling mungkin kata dia, justru adalah sisi dari demokrasi itu sendiri yakni soal kebebasan dan hukum.

"Ada kekeliruan dari yang menulis pidato Pak Jokowi, terminologi demokrasi kebablasan itu tidak dikenal. Demokrasi itu tidak bisa kebablasan, yang kebablasan itu salah satunya kebebasannya atau hukumnya," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Sehingga ia menilai, tidak sepatutnya Presiden menyebutkan demokrasi telah kebablasan, mengingat demokrasi yang didapat Indonesia saat ini bukan hal yang mudah. Ia pun menyalahkan, pembuat konsep pidato Presiden yang tidak memahami konsep-konsep dasar dari demokrasi.

"Demokrasi itu jangan disalahkan, demokrasi itu kita dapat berdarah-darah ini, terus bilang demokrasi kebablasan, salah itu. Yang disalahkan itu hukumnya dan yang menyebabkan hukum itu salah itu ya pemerintah," ujar Fahri.

Lebih lanjut Fahri menilai, semestinya Presiden tidak perlu mengeluhkan demokrasi yang kebablasan, tetapi justru mengoreksi diri sendiri sebagai jajaran eksekutif.

Hal ini karena ia menilai, kondisi yang dikeluhkan Jokowi tersebut muncul bukan tanpa sebab, melainkan karena kelalaian Pemerintah sendiri, yang belum dapat menciptakan hukum yang berkeadilan.

"Jadi Pak jokowi tidak boleh mengeluh, karena itu soal dirinya sendiri. Bukan soal rakyat. Saya kira Pak Jokowi kritiklah diri sendiri, sebagai eksekutif dan sebagai penyelenggara negara bahwa rakyat belum merasakan penegakan hukum yang adil," pungkas Fahri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/