Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
10 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
10 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Arab Saudi Tertarik Kembangkan Wisata Syariah di Sumatra

Arab Saudi Tertarik Kembangkan Wisata Syariah di Sumatra
Jam Gadang, salah satu icon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kamis, 23 Februari 2017 09:34 WIB

BADUNG - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengatakan, implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) untuk gelombang berikutnya akan lebih berfokus pada sektor jasa, salah satunya pariwisata.

Pemerintah berencana menawarkan pengembangan kawasan wisata syariah di Sumatra kepada investor yang tertarik, seperti Arab Saudi.

"Arab Saudi tertarik mengembangkan pariwisata di bagian barat Indonesia, seperti Sumatra Barat dan Belitong," kata Lembong dijumpai di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/2/2017).

Lembong mengatakan, konsep pengembangan kawasan wisata syariah di Sumatra memanfaatkan kedekatan Indonesia secara geografis dengan Malaysia dan Singapura.

Malaysia sukses menarik kunjungan tertinggi dari wisatawan mancanegara (wisman) asal negara Timur Tengah.

"Jika kita bersinergi, kita bisa menawarkan destinasi tambahan, seperti di Belitong, Bukit Tinggi, dan Padang," kata Lembong.

Ini akan memperkaya pilihan yang ditawarkan Malaysia kepada wisman yang berkunjung ke sana. Pengurusan izin kawasan wisata ini, kata Lembong nantinya diupayakan mendapat kemudahan layanan cepat, maksimal tiga jam.

Indonesia tahun lalu menyapu bersih 12 kategori World Halal Tourism Award (WHTA). Ini tentunya menjadi kemenangan bagi pemerintah dan stakeholder pariwisata dalam negeri untuk memaksimalkan wisata halal atau berbasis syariah di Indonesia.

Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang konsultasi investasi, Maarij Capital misalnya, tertarik mengembangkan wisata halal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Provinsi yang dikenal dengan nama Pulau Seribu Masjid itu saat ini tengah gencar mengembangkan segmen baru dalam bidang pariwisata, yaitu wisata halal.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/