Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Danrem: Ini Bukti Bahwa PKI Ada di Sekitar Kita, Harus Waspada...

Danrem: Ini Bukti Bahwa PKI Ada di Sekitar Kita, Harus Waspada...
Kaus berlambang palu arit milik Nurul Azmi yang disita TNI AD di Desa Bengkel, Kecamatan Lombok Barat, belum lama ini. (foto: DIDIT/LOMBOK POST/JPNN.com)
Selasa, 21 Februari 2017 08:03 WIB

LOMBOK - Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel (Inf) Farid Makruf geram menyikapi ditemukannya simbol palu arit yang menyerupai logo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia juga berharap aparat kepolisian mampu mengungkap dalang di balik menyebarnya lambang komunis di wilayah NTB.

”Bagi saya, itu menunjukkan bahwa PKI itu ada di sekitar kita,” kata Farid, Senin (20/2/2017).

Farid mengatakan, akhir pekan lalu pihaknya menemukan dua kasus yang berkaitan dengan lambang komunis.

Satu kasus terjadi di wilayah Lombok Barat (Lobar), di mana terdapat seorang warga bernama Nurul Azmi, yang mengenakan baju berlambang palu arit. Kasus lainnya, ada di Lombok Tengah.

Menindaklanjuti kasus yang pertama, lanjut dia, pihaknya telah menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk ditangani lebih lanjut. Guna mencari motif penggunaan kaus tersebut.

Sebabnya, menurut pengakuan Nurul, kaos tersebut telah ia miliki sejak enam bulan lalu. Namun baru ia pakai satu kali, saat diamankan Babinsa di wilayah Desa Bengkel.

”Sudah kita serahkan ke polisi, karena kewenangan kita hanya melakukan penahanan selama satu hari saja, setelah itu menjadi urusan kepolisian,” beber dia.

Farid berharap setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, kepolisian bisa menemukan motif dari pelaku.

Apakah yang bersangkutan murni karena ketidaktahuan atau ada orang lain yang menggerakkan.

”Ini yang harus kita ketahui bersama, apa yang dicari dengan penggunaan kaos tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Farid menginginkan kasus ini tidak menguap begitu saja. Ini jika melihat tahun lalu, terdapat 11 kasus pemunculan simbol PKI di wilayah NTB. Namun, dari jumlah tersebut, tidak ada satu pun kasus yang memunculkan siapa penggeraknya.

”Jadi sekarang kami menunggu hasil penyidikan polisi seperti apa, ke mana rangkaian itu,” kata dia.

Apakah pemunculan simbol komunis untuk mengacaukan keamanan? Menangggapi ini, Farid enggan berspekulasi.

Dia masih menunggu fakta-fakta dari penyidikan yang dilakukan polisi. Terlepas dari itu, masifnya pemunculan simbol PKI membuat pihaknya meningkatkan kewaspadaan.

”Jelas kita harus waspada, jangan sampai kejadian dulu terulang lagi,” ujarnya, seperti diberitakan Lombok Post.

Sementara itu, Dirkrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap munculnya simbol PKI.

Sementara ini, polisi tengah menyelidiki motif dari penggunaan kaus berlambang palu arit milik Nurul Azmi.(jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Nusa Tenggara Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/