Simak, 3 Hal Kontroversial dalam Kasus Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru yang Belum Terpecahkan Hingga Kini
Penulis: Chairul Hadi
Kasusnya sampai kini terus bergulir. Bahkan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto yang diwawancarai GoRiau.com (GoNews Group) Sabtu (18/2/2017) kemarin memastikan, berkas tersangsa Lili mudah-mudahan selesai dalam minggu ini.
"Sejauh ini tidak ada masalah, kita masih proses. Yang utama soal berkas perkara untuk tersangka Lili, dikontruksi Pasal 80 ayat (2) dan (3) terkait dugaan kekerasan. Untuk yayasannya sedang kita kembangkan," ungkap Kombes Susanto meyakinkan.
Meski terancam hukuman yang berat, kasus yang menjerat pemilik yayasan berinisial Lili tersebut ternyata masih menyimpan beberapa misteri, bahkan sedikit berbau kontroversial. GoRiau.com (GoNews Group) sudah merangkumnya untuk anda, apa saja itu?
1. Misteri Kematian Tujuh Orang Anak Panti
Desas-desus ini sempat bikin geger, di mana Lili sempat mengutarakan bahwa ada beberapa anak panti di yayasannya yang meninggal dunia sebelum almarhum M Zikli. Namun jejaknya sulit sekali dilacak polisi, lantaran minimnya data dan informasi terkait itu.
Lili mengaku sudah tak ingat lagi detail soal ketujuh anak-anak tersebut. Secara garis besar, dugaan tersebut masih abu-abu. Namun begitu, sampai kini aparat berwajib masih terus menelusurinya sesuai petunjuk yang ada, termasuk dari keterangan tersangka.
"Untuk tujuh korban ini masih dicari asal keluarganya, lalu kedua medical recordnya. Nah soal batas waktu (sampai kapan penyidikan itu, red), yang jelas anggota masih jalan ya," kata perwira yang menyandang pangkat melati tiga dipundaknya itu.
2. Dugaan Anak-anak Panti Mengalami Eksploitasi
Ini juga masih diusut kepolisian. Sebelumnya sempat mencuat kalau Lili ditenggarai melakukan eksploitasi terhadap anak-anak panti tersebut, semisal disuruh mengemis bahkan diduga dijual. Sejauh ini Lili menyangkal tuduhan tersebut. Ia menganggap itu tidak benar.
Sejumlah warga yang tinggal di dekat panti tersebut menyebutkan kalau anak-anak ini sering tak berada di sana. Kadang mereka dijemput menggunakan mobil lalu pulang saat petang. Kabar-kabarnya mereka dibawa untuk mengemis.
Baca Juga: Ini Fakta Baru Soal Jejak Kematian 7 Anak Panti Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru
Terus soal keganjilan lainnya, bahwa tidak ada anak panti yang berusia remaja. Saat kasus itu mencuat pertama kali, penghuni panti berusia dua hingga 11 tahun. Hal ini bahkan menimbulkan tanda tanya besar, ke mana anak-anak lainnya, padahal panti tersebut sudah berdiri cukup lama.
3. Dugaan Kalau Panti Yayasan Tunas Bangsa Dijadikan 'Kedok' Bisnis
Hal ini juga masih terus diusut kepolisian, terutama dugaan modus operandi dari Yayasan Tunas Bangsa tersebut untuk meraup pundi-pundi uang dari para donatur. Sebab, tak sedikit warga bahkan artis ternama yang menyumbang ke sana.
Meski demikian, anak-anak panti hidup dengan kondisi sangat tidak layak. Banyak makanan didapati sudah kadaluarsa. Belum lagi bangunannya kumuh serupa gudang yang terbengkalai. Di sana sini banyak makanan dan barang hasil sumbangan yang tak digunakan.
Walhasil, dugaan kalau yayasan tersebut hanya kedok bisnis oleh Lili pun mencuat. "Kita lihat prosedur pendirian yayasan lah. Kedua apa motifnya, lalu bagaimana modus operandi," Kombes Susanto memastikan.
"Sekarang yang paling utama terkait dugaan kekerasan, itu menurut alat bukti yang sah dan yang sudah terpenuhi. Terhadap pengembangan yang lain termasuk tujuh orang itu masih kita diproses," pungkasnya. ***
Kategori | : | Hukum, Peristiwa, GoNews Group |