Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Jepang Harga Ikan Tuna Sirip Biru Capai Rp 8 Miliar per Ekor, Kok Bisa?

Di Jepang Harga Ikan Tuna Sirip Biru Capai Rp 8 Miliar per Ekor, Kok Bisa?
Bos Kiyomura Corp dan tuna di Jepang (Foto: Reuters/Issei Kato)
Sabtu, 18 Februari 2017 23:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
TOKYO - Tidak salah bila Commision for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) membatasi penangkapan ikan tuna sirip biru (Bluefin Tuna). Harga ikan ini di pasar internasional cukup tinggi.

Misalnya di pasar Jepang. Harga rata-rata ikan tuna sirip biru segar dibanderol hingga Rp 12,5 juta per ekor. Namun pada saat lelang tertentu, harganya bisa miliaran.

Nilai lelang tertinggi tuna sirip biru pernah terjadi di Pasar Tsukiji Market, Tokyo. Tuna sirip biru berhasil dilepas dengan harga 500.000 Pound Sterling atau setara dengan Rp 8 miliar (kurs Rp 16.000).

Harganya yang mahal memang wajar. Salah satu keunggulan tuna sirip biru adalah tekstur dagingnya yang lembut serta kandungan protein yang cukup tinggi.

"Betul jenis Bluefin tapi yang berasal dari cold water, tangkap Bluefin itu di kedalaman 300 meter," kata Sekjen Asosiasi Tuna Indonesia Hendra Sugandhi seperti dikutip GoNews.co dari kumparan.com, Sabtu (18/2/2017).

Hendra yang pernah mengikuti lelang tuna Bluefin di Jepang mengatakan kebanyakan peserta yang mengikuti lelang justru pengusaha restoran sushi.

Mereka berani merogoh kocek dalam karena selain sebagai ajang promosi restoran tujuannya juga untuk menyajikan sushi dan sashimi dengan kualitas tuna nomer wahid.

"Untuk promo resto mereka, kan diliput seluruh dunia," tambahnya.

Indonesia sendiri merupakan salah satu pengekspor ikan tuna terbesar di dunia. Jenis tuna yang diekspor tidak hanya sirip biru, tetapi ada Skipjack (cakalang), Yellowfin (sirip kuning), dan juga jenis Bigeye (mata besar) serta Albacore.

Namun sayang peminat tuna di Indonesia masih cukup rendah sehingga harganya tidak sebanding dengan yang ditawarkan oleh Jepang.

"Laku juga tapi siapa yang mau beli sangat sedikit orang mau spend money untuk makan Bluefin. Self life tuna sashimi itu pendek hanya 14 hari setelah ditangkap harus sampai di meja konsumen," jelasnya.

Menurut data sensus ekspor tuna Indonesia terakhir di tahun 2013, pasar terbesar adalah di Jepang dengan 106,8 juta dolar AS, Thailand 69,04 juta dolar AS, Amerika Serikat 33,02 juta dolar AS, Vietnam 4,74 juta dolar AS, dan Hongkong 1,65 juta dolar AS.***

Sumber:kumparan.com
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/