Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
2
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
22 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
22 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
22 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

OJK: Pertumbuhan Ekonomi Perbankan di Riau Positif

OJK: Pertumbuhan Ekonomi Perbankan di Riau Positif
Pertemuan IJK di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Jum'at, 17 Februari 2017 08:55 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan membangun optimisme untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

OJK mencatat perekonomian di Riau pada tahun 2016 terpantau positif dan tumbuh sebesar 2,23 persen. Meskipun lebih rendah dibanding tahun 2015 yang mencapai sebesar 4,45 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai sebesar 5,02 persen.

Selain itu, tingkat infiasi tercatat sebesar 4,04 persen lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,02 persen. Kendati demikian, hal ini masih sejalan dengan perkembangan nasional, dan kinerja ekonomi dan industri jasa keuangan di Provinsi Riau juga menunjukkan perkembangan yang positif.

"Share asset perbankan Riau terhadap perbankan Nasional mengalami peningkatan dari sebesar 1,36 persen menjadi sebesar 1,40 peresn pada tahun 2016," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Muhammad Nurdin Subandi kepada GoRiau.com keetika ditemui usai menggelar pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan (IJK), Kamis (16/2/2016) di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Lanjutnya, indikator utama perbankan Riau posisi Desember 2016 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dibanding Desember 2015, dimana asset perbankan di Provinsi Riau mengalami peningkatan sebesar 8,24 persen dari sebesar Rp82,92 triliun menjadi sebesar Rp89,75 triliun.

Yang mana, kredit dan lembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 3,29 persen dari sebesar Rp57,45 triliun menjadi sebesar Rp59,34 triIiun. Simpanan atau Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 6,80 persen dari sebesar Rp62,83 triliun menjadi sebesar Rp67,1 triliun.

"Kita bersyukur pula, bahwa pola pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada industri pasar modal/ dimana jumlah investor meningkat dari 6.413 investor menjadi 9.197 investor, pertumbuhan rekening efek sebesar 151 persen, dan nilai transaksi pasar modal dari Rp2,3 Triliun di tahun 2015 menjadi Rp6,5 triliun pada tahun 2016," urainya.

Namun, kata Subandi, jumlah pembiayaan untuk Industri Keuangan Non Bank yaitu dari modal ventura dan perusahaan pembiayaan mengalami penurunan masing-masing 16,18 persen dan 15,95 persen dibandingkan dengan tahun 2015.

Sementara Investasi Dana Pensiun meningkat sebesar 10,12 persen dalam 1 tahun terakhir dan tercatat sebesar Rp328,02 miliar pada posisi Agustus 2016.

"Demikian juga dengan asset perusahaan penjaminan yang perlindungan konsumen melalui kehadiran Satgas Waspada lnvestasi di Provinsi Riau," urainya panjang lebar. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/