Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Feri Tewas Gantung Diri Sambil Genggam Tasbih dan Kenakan Peci

Feri Tewas Gantung Diri Sambil Genggam Tasbih dan Kenakan Peci
ilustrasi
Selasa, 14 Februari 2017 20:03 WIB

PONTIANAK - Seorang pemuda bernama Feri nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamarnya di Gang Candi Agung 4, Jalan Alianyang, Pontianak Kota, Senin (13/2/2017).

Pemuda 21 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya tiga hari sebelum pertambahan usia.

Feri diduga stres karena permasalahan keluarga. Mayatnya pertama kali ditemukan pemilik Digital Yes Printing yang saat itu hendak membuka usahanya.

Feri merupakan pegawai sekaligus penjaga malam yang tinggal di kamar belakang Digital Yes Printing.

Di kamar berukuran 3x3 meter tersebut, leher Feri terjerat tali plastik berwarna hijau.

Dia mengenakan peci dan menggenggam tasbih di tangan kirinya.

Polisi tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak berwajib juga menyita barang bukti dan memasang garis polisi.

Di samping korban ditemukan sepucuk surat berisi wasiat yang ditujukan kepada ibu dan ayah serta teman-temannya.

“Intinya permintaan maaf apabila telah melakukan kesalahan, ucapan terima kasih, serta permintaan untuk dipertemukan dengan ibunya sebelum dimakamkan,” jelas personel Inafis Polresta Pontianak Bripka Agung Utomo.

Agung menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan di jari, Feri belum lama meninggal.

“Kemungkinan subuh tadi, karena jika sudah lebih dari delapan jam, jarinya sudah kaku. Namun tadi itu jarinya masih lembut dan bisa digerakkan. Diduga baru meninggal 2-3 jam sebelumnya,” kata Agung.

Jenazah Feri dibawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo Pontianak untuk divisum. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, hanya bekas jeratan di leher Feri.

“Namun untuk pastinya, kami mesti menunggu keterangan dokter yang mempunyai wewenang,” paparnya. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/