Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
13 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
12 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
17 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
12 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
12 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Polisi Hamburkan Nasi Bekal Nelayan Melaut di Dapur, Ribuan Warga Marah dan Rusak Mapolsek Cisolok

Polisi Hamburkan Nasi Bekal Nelayan Melaut di Dapur, Ribuan Warga Marah dan Rusak Mapolsek Cisolok
Markas Polsek Cisolok yang dirusak massa. (republika.co.id)
Jum'at, 03 Februari 2017 22:03 WIB
SUKABUMI - Ribuan warga mendatangi dan merusak Markas Polsek Cisolok, Polres Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/2) sore.

Bangunan kantor polsek rusak terutama pada bagian jendela. Selain itu, ada sebuah mobil polisi yang ikut dirusak massa yang marah.

Informasi yang diperoleh, aksi pengrusakan Mapolsek dan mobil polisi ini berawal dari penangkapan dua orang nelayan yang diduga melakukan pembelian benur atau bibit lobster di laut. Namun, proses penangkapan yang dilakukan oleh empat anggota kepolisian berpakaian preman itu dinilai berlebihan oleh warga.

Keterangan dari warga setempat, pada proses penangkapan, ada oknum polisi yang menghamburkan nasi di dapur yang awalnya akan dibawa nelayan untuk bekal melaut. Ia menuturkan, tindakan tersebut tidak pantas dilakukan.

Para nelayan, lanjut dia, semakin emosi ketika mendengar rekannya dibawa ke sebuah rumah makan. Akibatnya, sebuah mobil polisi yang membawa para nelayan dihentikan oleh massa. Sementara empat anggota polisi yang dicari warga, kabur menyelamatkan diri.

Menurut dia, sebenarnya nelayan mengetahui adanya ketentuan yang melarang benur diambil di tengah laut. Namun, kondisi cuaca yang ekstrem menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun drastis. Sehingga mereka menangkap benur untuk mendapatkan penghasilan.

Ditambahkan dia, para nelayan berharap agar oknum anggota kepolisian yang menangkap nelayan diproses sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, para nelayan meminta agar penangkapan benur diperbolehkan kembali.

Kapolres Sukabumi, AKBP M Ngajib mengatakan, ia langsung meredam amarah massa dengan langsung ke kantor Polsek Cisolok. Di depan massa, ia meyakinkan akan memproses anggotanya yang dinilai berlebihan dalam menangkap nelayan.

Selain itu, kata Ngajib, polisi juga akan memproses massa yang melakukan pengrusakan kantor Polsek Cisolok. Sementara, terkait kewenangan penangkapan benur bukan kewenangan polisi. Meskipun demikian, permintaan tersebut akan diteruskan kepada pemerintah pusat.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/