Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
22 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
13 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
9 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
9 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
9 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Baru 2 Pekan Dipimpin Trump, Lebih dari Setengah Warga AS Merindukan Barack Obama

Baru 2 Pekan Dipimpin Trump, Lebih dari Setengah Warga AS Merindukan Barack Obama
Barack Obama
Jum'at, 03 Februari 2017 23:53 WIB

WASHINGTON DC - Donald Trump sudah menjadi presiden AS selama dua pekan dan ternyata lebih dari separuh warga AS merindukan Barack Obama.

Dalam survei yang dilakukan Public Policy Polling menunjukkan 52 persen rakyat Amerika menginginkan kembali Barack Obama.

Sementara hanya 43 persen warga saja yang senang dengan keberadaan Donald Trump di Gedung Putih.

Tak hanya itu, 40 persen responden menginginkan pemakzulan Donald Trump. Jumlah warga yang menginginkan Trump dimakzulkan meningkat dari pekan lalu yang berada di kisaran 35 persen.

Di sisi lain, lebih dari 500.000 orang menandatangani petisi yang disebar kelompok Impeach Trump Now.

Dasar tuntutan pemakzulan itu disebabkan Trump dianggap tak mengambil jarak dari bisnis propertinya meski kini dia menjabat sebagai presiden.

Trump, meski memenangkan pemilihan presiden, tetapi dari sisi jumlah pemilih atau popular vote kalah dari Hillary Clinton.

Akibatnya, Trump kini menjadi presiden yang paling tidak populer dalam sejara modern Amerika Serikat. Buruknya popularitas ini salah satunya disebabkan kebijakan-kebijakan yang kontroversial.

Jajak pendapat ini dilakukan terhadap 725 pemilik suara yang terdaftar dan dilakukan pada 30-31 Januari lalu.(lpc)

Editor:Arie RF
Sumber:tribunnews.com
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/