Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
4
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
5
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Minta Pengawasan Panti di Riau Diperketat, Gubri: Kalau tak Mampu Mundur Saja

Minta Pengawasan Panti di Riau Diperketat, Gubri: Kalau tak Mampu Mundur Saja
Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman. (Foto: Ratna GoRiau.com)
Kamis, 02 Februari 2017 13:00 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pasca terbongkarnya dugaan penelantaran dan penyiksaan di Panti Asuhan dan Panti Jompo Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meminta Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau dan Dissos Kota Pekanbaru memperketat pengawasan.

Miris mengetahui bawahannya kecolongan dalam mengawasi panti asuhan dan panti jompo yang beroperasi di wilayahnya, orang nomor satu di Riau ini pun menegaskan agar perizinan dan keberadaan panti di wilayah masing-masing kabupaten dan kota ditertibkan.

"Kami minta PNS betul-betul melakukan tugasnya. Ini soal nyawa dan kehidupan, jangan main-main," kata Andi Rachman kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (1/2/2017) malam.

Bahkan, Andi pun menyarankan bawahannya untuk mundur saja apabila tidak mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Kalau tidak mampu mundur saja. Biar digantikan dengan yang mampu menangani," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Chairani menuntaskan pemeriksaannya sebagai saksi di Mapolresta Pekanbaru, Rabu (1/2/2017) malam, terkait kasus Yayasan Tunas Bangsa, dengan tersangka LN alias Lili, pemilik yayasan tersebut.

Usai diperiksa selama lima jam lebih, Chairani mengaku 'dicecar' 15 pertanyaan oleh penyidik soal perizinan Yayasan Tunas Bangsa, tempat almarhum M Zikli dititipkan, hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit secara tidak wajar.

Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru ini juga membantah, terkait kabar dan tudingan, kalau oknum petugasnya (Dinas Sosial) diduga menerima sejumlah uang dari pihak Yayasan Tunas Bangsa, yang dikelola tersangka.

"Saya rasa tidak ada, Insya Allah nggak, tapi saya tidak tau lah, kan masih dalam proses penyidikan (kepolisian, red) semua. Terlalu pagi menyimpulkan, kita tidak boleh menuduh orang," ungkapnya di Mapolresta Pekanbaru. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/