Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
5 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU
Ilustrasi, Banser. (istimewa)
Kamis, 02 Februari 2017 13:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pernyataan dan permohonan maaf dari Ahok kepada KH Ma'aruf Amin, dinilai belum dari hati, atau hanya upaya memecah belah NU. Hal ini dikatakan Ketua Bid Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI, Redim Okto Fudin kepada GoNews.co, Kamis (2/2/2017) di Jakarta.

Menurut Redim, sebagai ulama, KH Ma'ruf tidak mungkin tidak menghormati tamu, dan tidak mungkin menolak permohonan maaf.

"Tapi bagi kami, warga NU menilai, permohonan maaf yang disampaikan Ahok terkesan tidak tulus. Dalam narasi permohonan maafnya, terselip kalimat yang justru berpotensi memecah belah, dengan klaimnya bahwa selama ini NU membela mendukungnya," ujarnya.

"Itu statemen politis, yang terus mau memanfaatkan kepentingan politik. Tidak ada upaya pengakuan penyesalan dari yang bersangkutan. Bahkan ia menuduh, kegaduhan yang muncul berasal dari orang yang mempolitisirnya. Padahal sumbernya dari dia," timpalnya.

Masih kata Redim, syarat tobat itu setidaknya ada 3, menyatakan maaf dengn disertai, penyesalan, komitmen untuk tidak mengulangi, mencabut semua tindak kesalahan. "Dan kesalahan yang dilakukan ahok dan tim, tidak hanya pada rais am, tapi pada seluruh warga NU," tegasnya.

Dirinya juga menilai, masih ada indikasi politisasi terhadap kasus yang dilakukan Ahok dan tim, justru dengan menuduh orang lain mempolitisasi. Ahok menuduh, kegaduhan yang terjadi itu karena adanya politisasi. Padahal sumber kegaduhan ada pada dirinya.

"Untuk itu kami, PW Ansor DKI siap mengawal seruan PWNU DKI untuk nengultimatum Ahok dan tim menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan terbuka, di media cetak dan elektronik, menyesali perbuatannya, dan komitmen tidak mengulangi lagi serta mencabut segala macam ucapan yang tendensius, mengintimidasi, serta menyerang pribadi Kyai Makruf Amin. Kehormatan beliau adalah nyawa kami," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/