Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
24 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Fraksi Nasdem di DPRA Kritisi Persoalan Kemiskinan

Senin, 30 Januari 2017 22:46 WIB
Penulis: Safdar

BANDA ACEH - Ada beberapa catatan dalam pandangan akhir Fraksi Partai Nasdem yang disampaikan pada Rapat Paripurna III dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi DPR, Senin (30/1/2017).

Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPR Aceh, Saifuddin Muhammad, berharap pandangan tersebut bisa semakin meningkatkan bobot APBA tahun 2017 yang akan disahkan tersebut.

“Pandangan ini, tentu tidak lagi mengusik hal-hal teknis yang sudah disepakati sebelumnya, tetapi penting untuk menjadi perhatian kita sebagai catatan kritis terkait proses pemerintahan di Aceh secara umum,” ucapnya.

Fraksi Nasdem DPRA menyoroti tentang masalah kemiskinan, berdasrkan laporan BPS Aceh, melalui media massa bahwa ternyata Aceh masih menjadi provinsi termiskin kedua se-Sumatera yaitu 16,43 persen atau 841 ribu orang hingga September 2016. Kemudian masalah pendidikan di mana Aceh memiliki anggaran besar untuk pendidikan namun mutu pendidikan di Aceh sangat rendah.

“Anggaran untuk pendidikan di Aceh selama sepuluh tahun terakhir tergolong besar, yakni berkisar lebih kurang Rp24 triliun. Tetapi besarnya anggaran pendidikan tersebut tidak berbanding lurus dengan wajah pendidikan kita. Hal ini menunjukkan bahwa ada ketidakseriusan atau ada persoalan dalam kita mengelola pendidikan di Aceh,” tambahnya.

Selain itu di menanmbahkan bahwa Majelis Pendidikan Aceh harus berisikan orang-orang yang cerdas, mengetahui masalah masalah dalam dunia pendidikan,hal lain yang disampaikan Fraksi nasdem adalah narkoba dan kepemudaan,olahraga dan prestasi,perpustakaan dan arsip serta penaatan birokrasi.

Editor:Zainal Bakri
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/