Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ternyata Ini Profesi Lili Sebelum Mendirikan Yayasan Tunas Bangsa dan Miliki 3 Cabang Panti di Kota Pekanbaru

Ternyata Ini Profesi Lili Sebelum Mendirikan Yayasan Tunas Bangsa dan Miliki 3 Cabang Panti di Kota Pekanbaru
Kondisi panti asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Tenayan Raya Pekanbaru pasca kasus tewasnya balita 18 bulan diduga dianiaya pengasuh panti (foto: barkah/goriau.com)
Minggu, 29 Januari 2017 21:20 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Sebelum mendirikan Yayasan Tunas Bangsa yang memiliki sejumlah panti untuk anak-anak, jompo serta gangguan jiwa, Lili ternyata dulunya seorang penjahit pakaian.

Itu dikatakan oleh salah seorang pengendara yang sengaja datang untuk melihat panti asuhan yang telah di-police line pihak Polresta Pekanbaru dan disegel oleh pihak Dinas Sosial (Dissos) Riau, karena kasus dugaan penganiayaan hingga menewaskan balita berusia 18 bulan.

"Dulu Dia (Lili) teman SMP saya, tinggal di jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru," ujar wanita yang tak ingin disebutkan namanya tersebut, Minggu (29/1/2017) sore.

Ia menuturkan, sebelum mendirikan panti asuhan itu, Lili merupakan seorang penjahit saat tinggal di jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh. "Kemudian pindah ke sini dan bangun panti. Tanah ini, dulunya punya orangtunya," ucapnya bercerita.

Ia pun menyayangkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa teman semasa sekolahnya itu. Tak hanya, kasus tewasnya balita 18 bulan, Lili juga terjerat kasus panti ilegal yang tak memperlakukan penghuninya secara layak.

Terkait dengan kasus-kasus pelanggaran izin dan dugaan penganiayaan terhadap anak dibawah umur hingga meninggal dunia. Saat ini Lili yang merupakan pemilik sekaligus ketua Yayasan Tunas Bangsa, masih belum diketahui keberadaannya.

Kaporlesta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terkait keberadaan Lili, yang menghilang sejak kasus meninggalnya balita 18 bulan mencuat di media.

BACA JUGA:

. Polisi Telusuri Dugaan Anak Panti Asuhan Tunas Bangsa Disuruh Mengemis dan Diperdagangkan

. Ada Gundukan Tanah Mirip Kuburan, Polisi Dalami Dugaan Korban Balita yang Tewas Selain Zikli di Yayasan Tunas Bangsa

"Masih kita cari (Lili), belum diketahui dimana posisinya. Namun, sembilan orang saksi terkait kasus itu, sudah kita periksa," kata Susanto kepada GoRiau.com (GoNews Grup) saat ditemui di Panti Asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Minggu sore.

Sebelumnya, Polresta Pekanbaru bersama Tim DVI Polda Riau sudah melakukan autopsi terhadap jasad M Zikli, balita 18 bulan yang tewas diduga akibat dianiaya oleh pengasuh di panti milik Yayasan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Hasil autopsi sementara, menunjukkan jika hampir disekujur tubuh korban terdapat luka gores, memar dan pada organ dalam terdapat resapan darah akibat kekerasan benda tumpul.

Meski sudah dilakukan autopsi, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apa karena dianiaya atau tidak. Karena saat di autopsi, kondisi organ dalam korban sudah mulai mengalami pembusukan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/