Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
23 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
22 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
22 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
8 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
6 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Kisah Widjiyanto dan Aisyah, Cari Untung Jual Wayang Kulit di Markas Dakwah PKS

Kisah Widjiyanto dan Aisyah, Cari Untung Jual Wayang Kulit di Markas Dakwah PKS
Deretan wayang kulit dijajakan di Markas Dakwah PKS. (kumparan.com)
Sabtu, 28 Januari 2017 21:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Untuk kali pertama Widjiyanto (38) dan Aisyah (38) membuka lapak jualan wayang kulit di Markas PKS di Jalan TB SImatupang, Jakarta. Mereka sengaja menggelar barang dagangan karena ada pertunjukan wayang kulit di markas partai Islam ini.

Harga wayang kulit yang dijual pasangan suami istri ini mulai dari kisaran ratusan ribu sampai yang termahal Rp 2,5 juta.

Malam belum larut, pasangan suami istri ini baru selesai beres-beres barang dagangan. Sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu (28/1/2017), Widji kemudian berbagi kisah tentang jualan wayang kulit hingga sampai ke kantor PKS.

"Saya berasal dari Solo dan mulai suka dengan wayang karena pengaruh ayah yang juga menjadi dalang. Saat ini saya aktif berseni di Depok," ujar Widjiyanto saat ditemui kumparan.

Wayang kulit merupakan salah satu alat berdakwah di era wali songo. Karena itu, Widji tak risau apabila ada yang mengaitkan urusan wayang kulit dengan agama. Apalagi kini partai Islam seperti PKS sudah mulai melirik wayang.

"Sebelum ada Islam, wayang sudah ada. Bagaimana caranya berdakwah dengan efektif dalam memadukan kultur budaya Jawa yang kala itu didominasi ajaran Hindu? Salah satunya dengan wayang. Itu yang dilakukan Sunan Kalijaga," ujar Wijdi.

Wayang kulit dibuat dari kulit kerbau atau sapi. Jadi harganya pun relatif mahal. Soal kualitas jangan ditanya, Widji bisa menjamin barang yang dijualnya.

Bahan kulit yang akan diproduksi menjadi wayang disuplai dari Solo. Widjiyanto berpendapat di Jabodetabek susah untuk mencari bahan dasar kulit yang berkualitas untuk dijadikan wayang. Sebenarnya tak hanya wayang kulit saja yang dijual. Aneka barang dagangan lainnya juga ada, seperti blangkon, kaus, hingga pernak pernik alat tradisional.

Menutup perbincangan, baik Widji maupun Aisyah menuturkan pendapat mereka bahwa hanya orang yang tak mengerti sejarah Islam di Indonesia yang punya pendapat wayang kulit bertentangan dengan Islam.

"Wayang kulit ini sebagai dakwah," tutup Widji.

Di atas panggung, dalang sudah naik. Beberapa petinggi PKS sudah berdatangan antara lain Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Pembawa acara sudah memberi pengumuman kalau wayang kulit akan segera digelar. ***

Sumber:kumparan.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Ekonomi, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/