Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
13 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
20 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPR Duga Penyelundupan Senjata di Sudan Rekayasa Negara Lain

DPR Duga Penyelundupan Senjata di Sudan Rekayasa Negara Lain
Anggota DPR RI, Asril Tanjung. (istimewa)
Kamis, 26 Januari 2017 15:41 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi I DPR RI akan menanyakan langsung ke Menhan RI Riyamizard Riyacudu, Menlu RI Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala BIN Budi Gunawan terkait adanya informasinya bahwa ada pasukan keamanan Indonesia yang ikut dalam Misi Perdamaian Gabungan Uni Afrika di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa  di Darfur, Sudan yang kabarnya ditangkap pada Jumat (20/1/2017) yang lalu.

Dimana infonya mereka ditangkap di Bandara Al Fashir, Sudan, karena berupaya selundupkan senjata dan amunisi ke luar negara itu. Modusnya mereka menyamarkan senjata tersebut dengan mineral berharga.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Tanjung mengatakan bisa saja dari 51 anggota komisi ada yang mempertanyakan soal itu. Namun dia mengatakan, bisa saja penyelundupan senjata itu di rekayasa oleh oknum dari negara lain.

"Saya berpikir itu juga karena saya tentara juga. Mungkin ada sabotase, mungkin ada yang ingin memlaukan kita. Atau 'ada yang ingin menumpang perahu ke hilir'?. Saya berpikir itu, kalau ga Sabotase, ada keinginan untuk membonceng sehingga ga diperiksa," duganya.

Bukan tanpa alasan. Pasalnya menurut dia bandara di Sudan kondisinya tidak seperti negara-negara lain yang aksesnya tertutup untuk umum. Disana menurut dia bandaranya sangat terbuka.

Dia nampaknya tak percaya jika pasukan perdamaian dari Indonesia melakukan perbuatan kriminal tersebut. Sebab selama ini menurutnya Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong paling besar mengirimkan kontingen. Kontingen asal Indonesiapun selama ini menurut dia dinilai telah bekerja dengan predikat outstanding.

"Jadi ada anggota TNI kita dan polisi yang tergabung UNAMID, ?sudah saatnya mau pulang, ternyata dalam pemeriksaan barang-barang itu ada barang-baranh yang berisi senjata. Seolah-olah anggota kita dituduh menyelundupkan senjata," paparnya.

"Kalau saya lihat senjatanya, itu tyang banyak AK-47. Itu bukan buatan kita. Berarti itu bukan senjata kita. Kedua, saya berpengalaman, sebelum kita ke banndara, kita di basecamp, itu senjata-senjata sudah dikumpul, dimasukan ke container, dicek petugas PBB-nya, kemudian di lock. Itu sejak di basecamp. Baru kita berangkat ke bandara. Di Bandara kita ga boleh pegang senjata karena mau naek pesawat. Paling diperiksa lagi ransel kita, barang-barang kita, ga ada kita bawa senjata lagi," pungkasnya menjelaskan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/