Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
17 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
17 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
17 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dituduh Gosipkan Kakak Kelas Hamil, Siswi SMK Dikeroyok

Dituduh Gosipkan Kakak Kelas Hamil, Siswi SMK Dikeroyok
ilustrasi
Rabu, 25 Januari 2017 08:06 WIB

TIMIKA - Sial benar nasib AF (16). Siswi kelas satu SMK di Kota Timika, Papua itu babak belur dianiaya dua kakak kelasnya karena diduga telah menyebarkan gosip bahwa kakak kelasnya hamil.


“Ada teman yang kasih tahu ke kakak kelas itu, terus mereka datang pukul saya,” ujar korban saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Polres Mimika, Senin (23/1/2017) lalu.

Seperti diberitakan Radar Timika, AF mengungkap, hanya karena menyebarkan gosip hamil dari mulut ke mulut akhirnya sampai ke telinga kakak kelas yang dituju. Pelaku datang bersama beberapa temannya, dan langsung menganiaya dirinya di sekitar sekolah.

"Saya yang bilang kakak itu hamil, terus ada yang cerita, terus mereka dengar, langsung datang pukul saya,” ujar AF.

Korban mengatakan, pemukulan dilakukan dua orang dengan tangan kosong. Namun yang datang ada enam orang. Dan di antara beberapa orang itu ada yang mencoba untuk melerai, namun ada yang hanya duduk dan ada juga yang merekam kejadian tersebut.

Atas kejadian tersebut, ibu korban kemudian mengantar korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Saat ditemui di Mapolres Mimika, ibu korban mengaku bahwa anaknya dianiaya karena ada kecemburan persaingan di kelas, karena anaknya itu selalu masuk 10 besar, sehingga temannya cemburu sehingga menganiaya anaknya.

“Teman-temannya itu cemburu karena anak ini biar tidak masuk sekolah, tapi selalu masuk 10 besar jadi mereka iri,” terangnya.

Sang ibu menceritakan bahwa anaknya itu babak belur saat pulang sekolah. Dan saat masuk ke rumah anak tersebut berjalan sambil tunduk tertutup topi dan rambut. Namun setelah dilepas baru diketahui wajah anaknya itu bengkak.
“Saya tanya dia, baru mengaku dipukul sama anak-anak di sekolah,” ujanrya.

Selain dipukul anaknya juga diancam bahwa apabila anaknya itu sampai melaporkan penganiayaan tersebut ke polisi akan dipukul kalau masuk sekolah. Bukan hanya itu, beberapa kali terlihat teman-teman pelaku mondar-mandir dengan motor di depan rumah korban untuk mengecek korban.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke pihak sekolah, dan pihak sekolah mengambil inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun orang tua korban tidak terima sehingga, keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.

“Orang tua mana yang tidak terima kalau anaknya dipukul di sekitar sekolah. Pihak sekolah katanya mau selesaikan, tapi macam tidak ada tanggapan jadi saya bawa ke polisi saja,” terang ibu korban.

Kasus tersebut hingga kini masih ditangani oleh pihak kepolisian resor Mimika. (rex/jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Papua
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/