Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Riau

Model Proyek Draenase Jalan Soekarno-Hatta Puluhan Miliar Ini Bikin Anggota DPRD Riau Marah

Model Proyek Draenase Jalan Soekarno-Hatta Puluhan Miliar Ini Bikin Anggota DPRD Riau Marah
Bentuk draenase senilai Rp22 miliar di Jalan Soekarno-Hatta.
Selasa, 24 Januari 2017 02:41 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Melihat hasil pengerjaan proyek draenase di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru yang menelan anggaran puluhan miliar ini, memang sangat parah. Kondisi ini membuat anggota Komisi D DPRD Riau yang melakukan Sidak meradang saat meninjau ke lokasi, Senin (23/1/2017) sore.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi D H. Erizal Muluk langsung meminta Kepala Dinas PU Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Dwi Agus Sumarno yang hadir mendampingi mengingatkan kontraktor untuk memperbaikinya.

"Draenase ini kalau kata pihak kontraktor tadi sudah 100 persen selesai, tapi bisa dilihat sendiri, bentuknya saja tak lurus. Kita tak mau terima apa adanya, sesuai anggaranlah," kata Erizal Muluk.

Proyek yang dianggarkan melalui APBD 2016 ini memang terkesan dipaksakan. Padahal dana untuk pembangunannya tidak sedikit. Dari 2 kilometer dikerjakan, biaya yang dirogoh sebesar Rp22 miliar. Erizal Muluk meminta agar kontraktor bertanggungjawab memperbaiki, karena masih dalam tahap pemeliharaan. "Kalau belum diperbaiki, tidak bisa diserahterimakan. Lihat tuh tanah masih menumpuk di dalam, bagaimana mengatasi banjir kalau kayak begini," lanjutnya.

Sementara, terkait pengawasan pekerjaan fisik, Dwi Agus Sumarno tidak mau pihaknya dipersalahkan. "Kalau pengawasan bukan domain kami, karena itu sudah diserahkan ke pihak ketiga. Kami tidak mungkin mengawasi setiap pekerjaan karena tak ada tenaga. Kalau seribu kegiatan, berarti ada seribu orang pengawas," kilahnya.

Dwi Agus berjanji secepatnya mengingatkan pada kontraktor agar segera memperbaiki. Termasuk untuk beberapa proyelk yang dinilai amburadul oleh anggota dewan.

"Ini masih pemeliharaan, nanti akhir bulan dua akan kami surati. Sebelum berakhir masa pemeliharaan, semua harus sudah diperbaiki. Kalau tidak, kami tidak akan membayarkan uang jaminan, itu sangsinya. Termasuk juga pada pihak konsultan pengawas, kalau tidak becus, mereka akan di blacklist," janjinya.

Baca Juga: Komisi D DPRD Riau Kecewa, 2 Proyek Taman Senilai Rp15 Miliar Asal Jadi

Hasil pantauan di lapangan, tumpukan tanah masih menyumbat di saluran pembuangan. Sedang dinding, bentuknya tidak beraturan dan berbelok-belok.***

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/