Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  Umum
1 Balita Meninggal Karena DBD

IDI Sesalkan Pencegahan DBD Tidak Efektif

IDI Sesalkan Pencegahan DBD Tidak Efektif
Ilustrasi
Senin, 23 Januari 2017 20:01 WIB
Penulis: Fatih Al Rizki
MEDAN Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan menyesalkan penanganan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Medan tidak berjalan efektif.

Hal ini dikatakan Ketua IDI Medan, Ramlan Sitompul menyikapi meninggalnya seorang balita di Perumahan Griya Martubung I, Kelurahan Besar, Medan Labuhan, dikarenakan DBD.

Sebagaimana yang diketahui, balita tersebut bernama Nazwa Binti Pulungan meninggal dunia di RS Colombia, Sabtu (21/1/2017) lalu. Sementara itu, saudara kandungnya Alwi Ahmad Zayyan Pulungan (9) juga turut terkena DBD dan masih dirawat di RS Columbia.

"Kalau pencegahan bisa berjalan efektif, tentu tidak akan terjadi hal seperti ini. Itulah yang kita sesalkan," ungkap Ketua IDI Cabang Medan, Dr Ramlan Sitompul SpTHT kepada wartawan, Senin (23/1/2017) di Medan.

Menurut Ramlan, DBD adalah suatu jenis penyakit yang sebetulnya dapat dikendalikan. Asalkan, fungsi Puskesmas dan Dinas Kesehatan, menurutnya bisa berjalan dengan baik dalam hal melakukan upaya pencegahannya.

"Jika terus meningkat, tentu bisa menghabiskan uang negara. Karena pasien yang diobati, umumnya sudah memakai jasa layanan BPJS, Kesehatan," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Usma Polita mengaku, akan segera melakukan foging dikawasan rumah pasien tersebut. Sebab, sesuai SOP, foging baru dapat dilakukan apabila kasus DBD sudah ditemukan.

"Besok (Selasa) akan kita lakukan foging di sana. Tapi itu tergantung cuaca, jika tidak mendung," sebutnya.

Namun Usma menegaskan, langkah yang paling tepat untuk mencegah wabah penyakit DBD ialah melakukan Pengendalian Sarang Nyamuk (PSN). Karenanya, Usma meminta agar masyarakat dapat melakukannya.

"Selain itu, kalau ada yang sakit segera ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Karena, perilaku sangat berpengaruh atas DBD ini," tandasnya.

Editor:Fatih
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/